JAKARTA, KOMPAS.com - Septic tank atau tangki septik adalah tempat pembuangan atau penampungan tinja, urine, dan air dari kloset.
Namun, seiring berjalannya waktu, septic tank bisa menjadi penuh dan berbau. Hal ini pun berdampak membuat kloset tidak berfungsi optimal, seperti mampet dan menimbulkan bau tak sedap.
Baca juga: 6 Tanda Septic Tank Penuh yang Perlu Diketahui
Dari sejumlah permasalahan septic tank, beberapa orang mencoba melakukan cara alami untuk mengatasi masalah tersebut.
Misalnya saja, Anda mungkin pernah mendengar menambahkan ragi ke dalam septic tank dapat membantu mengurai air limbah secara lebih efisien.
Lantas, betulkah memasukkan ragi ke septic tank dapat mengatasi mampet?
Dilansir dari Angi, Selasa (6/2/2024), berikut penjelasan tentang bolehkah memasukkan ragi ke septic tank dan benda yang tidak boleh dimasukkan ke septic tank.
Baca juga: 4 Penyebab Septic Tank Cepat Penuh dan Cara Mengatasinya
Bakteri anaerob memakan limbah padat, sementara air limbah mengendap menjadi tiga lapisan, yakni buih, limbah, dan lumpur.
Efluen adalah air "bersih", yang kemudian menyebar ke saluran pembuangan, tanah mengolahnya lebih lanjut dan akhirnya melepaskannya sebagai air tanah.
Beberapa orang memasukkan bahan tambahan septik ke dalam sistem septic tank melalui kloset atau wastafel mereka dengan harapan hal ini akan mempercepat prosesnya.
Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin berhasil. Namun, sama dengan menuangkan bahan kimia tugas berat kesaluran pembuangan yang tersumbat, hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan untuk septic tank.
Baca juga: Cara Merawat Septic Tank agar Tidak Mudah Penuh dan Awet
Ragi adalah bahan untuk membuat roti. Sistem septic tank membutuhkan bakteri yang "baik" untuk mengurai air limbah secara alami.
Jadi, apa hubungan antara ragi dan bakteri baik ini?
Tidak ada, sebenarnya. Itu karena ragi bukanlah bakteri, melainkan jamur.
Ketika ragi ditambahkan ke dalam sesuatu, baik itu resep roti maupun tangki septik, ragi akan menghasilkan karbon dioksida, yang merupakan senyawa, bukan organisme hidup seperti bakteri.