JAKARTA, KOMPAS.com - Anda disarankan mencuci sarung bantal dan seprai setiap minggu. Sebab, sarung bantal dan seprai yang tidak dicuci secara rutin mengandung bakteri dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Dikutip dari Real Simple, Sabtu (1/7/2023), sebagian besar profesional kebersihan menyarankan untuk mencuci seprai dan sarung bantal setidaknya seminggu sekali untuk kesegaran maksimum dan kebersihan yang baik.
Menurut beberapa temuan mengejutkan dari perusahaan kasur dan seprai Amerisleep, seprai yang tidak sering dicuci dapat menampung bakteri sebanyak beberapa lokasi paling kotor dan paling sering disentuh yang dapat Anda pikirkan, termasuk kloset, sikat gigi, dan mangkuk hewan peliharaan.
Baca juga: Tidur dengan Lebih dari Satu Bantal, Apa Dampaknya untuk Tubuh?
Semakin lama seprai dan sarung bantal tidak dicuci secara teratur, semakin banyak bakteri yang bersarang di sana.
Amerisleep melakukan penelitian untuk mengungkap kebenaran tentang kuman di tempat tidur. Mereka meminta tiga sukarelawan untuk tidak mencuci seprai dan sarung bantal mereka selama empat minggu, dan mengusapnya setiap minggu.
Sampel bakteri yang terkumpul ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk pengujian.
Mereka menemukan bahwa setelah satu minggu tanpa mencuci, sarung bantal membawa rata-rata 3 juta unit pembentuk koloni (CFU) bakteri per inci persegi, yang lebih dari 17.000 kali lebih banyak daripada dudukan kloset.
Baca juga: 4 Masalah Bantal yang Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Apa Saja?
Sementara itu, seprai menampung 5 juta CFU bakteri setelah satu minggu. Angka ini hampir 25.000 kali lebih banyak daripada kenop pintu kamar mandi.
Setiap minggu tambahan tanpa mencuci mengungkapkan lonjakan volume bakteri per inci persegi pada kedua seprai dan sarung bantal. Setelah sebulan penuh tanpa melalui binatu, sarung bantal mencapai rata-rata hampir 12 juta.