JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa jenis bohlam yang dijual di pasaran dengan berbagai fiturnya. Salah satunya adalah lampu neon kompak atau lampu CFL.
Lampu CFL dapat dicirikan dengan mudah melalui bentuknya yang berulir. Lampu CFL dapat digunakan sebagai pengganti lampu pijar standar, menggunakan energi hingga 75 persen lebih sedikit dan menghasilkan panas yang sangat sedikit.
Dikutip dari The Spruce, Selasa (23/5/2023), lampu CFL juga terbukti berumur lebih panjang daripada lampu pijar, menjadikannya pilihan yang sangat ekonomis untuk penerangan perumahan.
Baca juga: Perbedaan Lampu LED dan Lampu CFL, Mana yang Sebaiknya Dipilih?
Keluhan awal berfokus pada warna kehijauan yang agak tidak alami dari cahaya yang dihasilkan oleh lampu CFL, tetapi kemajuan teknologi secara bertahap menghasilkan lampu CFL yang menghasilkan cahaya yang hampir tidak dapat dibedakan dari cahaya hangat pijar.
Selama beberapa dekade, lampu CFL semakin menjadi bola lampu pilihan bagi konsumen yang sadar lingkungan yang peduli dengan konsumsi energi.
Namun demikian, mulai awal tahun 2000-an, teknologi baru yang ditawarkan oleh lampu LED (light emitting diode) terus mengikis popularitas lampu pijar dan lampu CFL.
Faktanya, beberapa produsen bola lampu besar, seperti GE, telah menghentikan produksi lampu CFL sama sekali. Namun, kemungkinan lampu CFL akan terus tersedia untuk beberapa waktu setelah lampu pijar menjadi usang dan ditinggalkan.
Baca juga: Bisakah Menggunakan Lampu LED untuk Pertumbuhan Tanaman?
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan lampu CFL yang perlu diketahui.
Ada beberapa kelebihan lampu CFL, berikut di antaranya.