Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2023, 19:32 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing merupakan salah satu hewan yang memiliki bulu. Kebanyakan bulu kucing bertektur halus dan lurus dengan aneka warna, dari putih, coklat, abu-abu, orens, hingga hitam.

Namun, seiring waktu, bulu kucing akan mengalami rontok dan penipisan, termasuk area di sekitar telinga. Tentu saja, hal ini membuat kucing terlihat tidak menarik dan terawat. 

Ada beberapa penyebab kerontokan bulu kucing, yang juga dikenal sebagai alopecia. Dilansir dari Love to Know Pets, Jumat (19/5/2023), berikut sejumlah penyebab bulu kucing rontok di sekitar telinga

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kucing Kencing Sembarangan di Dalam Rumah

Faktor keturunan

Ilustrasi kucing Norwegian forest, salah satu ras kucing tertua di dunia.Shutterstock/AnnaPh Ilustrasi kucing Norwegian forest, salah satu ras kucing tertua di dunia.
Kerontokan bulu kucing di sekitar telinga atau kepala disebabkan faktor genetik. Dalam kasus kerontokan bulu karena faktor keturunan, tidak ada penyebab yang mendasari, kecuali transfer gen, sehingga bercak botak tidak menunjukkan iritasi dan tampaknya tidak mengganggu kucing yang mengalaminya. 

Tidak ada pengobatan menghentikan kerontokan atau mendorong bulu untuk tumbuh kembali setelah rontok.

Menurut ProVet Health Care, beberapa ras kucing yang rentan mengalami kerontokan bulu secara turun-temurun, antara lain Birman, Burma, Devon rex, dan Siam. 

Adanya penyakit

Selanjutnya, penyebab bulu kucing rontok di sekitar telinga karena penyakit. Biasanya, ini merupakan tanda adanya kondisi lain yang menyebabkan rasa gatal.

Akibatnya, kucing akan menggaruk, mengunyah, menjilat, atau menggosok bagian yang gatal hingga bulu benar-benar rontok.

Jika faktor keturunan dikesampingkan, ada beberapa penyebab kerontokan bulu kucing yang dapat menular. 

Baca juga: 4 Lokasi Terbaik Meletakkan Kotak Pasir Kucing di Rumah

Tungau telinga

Tungau telinga, yang secara ilmiah dikenal sebagai Otodectes cynotis, dapat menyebabkan rasa gatal parah dan menjadi kerontokan bulu kucing pada telinga kucing dan kepala.

Tungau ini mudah berpindah ke kucing lain dan terkadang bahkan dapat berpindah ke manusia meski biasanya tidak dapat bertahan hidup pada manusia.

Ada tanda-tanda serangan tungau telinga meliputi menggosok-gosok kepala, telinga bergetar, menggaruk, kemerahan, bulu rontok, telinga berwarna coklat dan berlilin, serta bau busuk. 

Tungau telinga dapat didiagnosis dengan mudah menggunakan otoskop. Perawatan biasanya terdiri atasmembersihkan telinga secara menyeluruh, tapi lembut dan mengoleskan obat yang direkomendasikan dokter hewan langsung ke dalam saluran telinga.

Biasanya, diperlukan pengulangan pengobatan hingga tiga minggu untuk membunuh semua tungau telinga yang baru menetas. 

Baca juga: Cara Memperkenalkan Kucing Baru ke Kucing Lama agar Cepat Akur

Kutu 

Ilustrasi kucing exotic shorthair.Shutterstock/Akifyeva S Ilustrasi kucing exotic shorthair.
Air liur yang tertinggal saat kutu menggigit kucing bisa menyebabkan reaksi gatal, yang disebut dermatitis alergi kutu. Hal ini membuat kucing terus menggaruk-garuk, yang menjadi penyebab bulu kucing rontok di sekitar telinga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com