JAKARTA, KOMPAS.com - Memelihara dan merawa anak kucing tentu membuat khawatir dan perlu kehatiaan-hatian lebih dibanding kucing yang sudah besar.
Sebab, kondisi anak kucing masih lemah sehingga membuatnya rentan terkena beberapa penyakit yang umum terjadi pada anak kucing.
Baca juga: Kenali, Ini Fase Enam Minggu Pertama Kehidupan Anak Kucing
Namun, dengan memperhatikan kondisinya, seperti memberi makanan yang sehat, kecil kemungkinan anak kucing tertular penyakit.
Makanan yang sehat membantu sistem kekebalan tubuh anak kucing berkembang di masa-masa awal pertumbuhannya.
Dilansir dari Pet MD, Minggu (5/2/2023), berikut sejumlah masalah kesehatan yang menyerang anak kucing.
Infeksi saluran pernapasan atas pada kucing biasanya disebabkan bakteri atau virus yang ditularkan saat kucing lain bersin atau mengembuskan napas.
Bersin adalah gejala utama infeksi saluran pernapasan atas pada kucing meski terkadang anak kucing akan mengeluarkan kotoran berwarna kekuningan dari matanya dan hidung meler. Gejala lebih serius meliputi Jkesulitan bernapas atau menolak makan.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Memisahkan Anak Kucing Terlalu Cepat dari Induknya
Segera membawa anak kucing ke dokter hewan untuk mendapat pengobatan. "Jika anak kucing makan dan minum serta nyaman bernapas, mungkin bisa menunggu hingga keesokan harinya, tetapi jika tidak, kunjungan darurat adalah yang terbaik," katanya.
Infeksi saluran pernapasan atas pada kucing sangat sulit diobati, terutama yang disebabkan virus karena tidak ada obat anti-virus yang efektif.
Setelah lima hingga tujuh hari, infeksi saluran pernapasan atas pada kucing cenderung berkurang. Namun, beberapa di antaranya bertahan lebih lama dan virus herpes kucing dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh kucing.
Virus atau masalah kesehatan yang menyerang anak kucing ini dapat muncul kembali dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas pada kemudian hari.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Anak Kucing Menggigit Saat Tumbuh Gigi
Vaksin distemper kucing tersedia dan diberikan secara rutin. Distemper kucing ditularkan melalui jalur feses-oral, bahkan hanya dengan sejumlah mikroskopis tinja yang terkontaminasi dapat menularkannya.
Anak kucing yang terkena feline distemper biasanya mengalami sakit yang mematikan, menderita muntah-muntah, tidak nafsu makan, dan diare putih berlendir yang mengerikan.