JAKARTA, KOMPAS.com – Memelihara anjing di rumah tak hanya memberi kebahagiaan, mengusir stres, dan menghilangkan kesepian, tapi juga berdampak baik bagi kesehatan pemilik.
Nah, berikut ini sejumlah manfaat kesehatan memelihara anjing dikutip dari American Kennel Club (AKC), Kamis (1/12/2022).
Baca juga: 4 Penyebab Anjing Membuang Kotoran Sembarangan di Rumah
Menurut tinjauan komprehensif terhadap studi yang diterbitkan antara 1950-2019, memelihara anjing dapat membantu manusia hidup lebih lama.
Tinjauan bertajuk “Dog Ownership and Survival A Systematic Review and Meta-Analysis” ini dipublikasi pada 2019 itu menemukan bahwa pemilik anjing memiliki risiko kematian lebih rendah, tekanan darah lebih rendan, dan respons lebih baik terhadap stres.
Orang yang pernah mengalami kejadian jantung koroner sebelumnya memiliki tingkat pengurangan risiko kematian lebih tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa ikatan antara anjing dan manusia mengurangi stres, yang mana stres adalah penyebab utama masalah kardiovaskular.
Baca juga: 8 Masalah Kesehatan yang Kerap Mengintai Ras Anjing Populer
Kehadiran sahabat bulu dapat memberikan kenyamanan dan meredakan kekhawatiran. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anjing dan anjing terapi dapat membantu mengurangi stres serta kecemasan.
Bahkan, hanya mengelus anjing yang sudah dikenal dapat mengurangi tekanan darah, detak jantung, memperlambat pernapasan, dan melemaskan otot yang tegang.
Sebuah studi bertajuk “Animal Visitation Program (AVP) Reduces Cortisol Levels of University Students: A Randomized Controlled Trial” yang dilakukan para peneliti di Washington State University, AS, pada 2019 menunjukkan, hanya mengelus anjing selama 10 menit dapat memberikan dampak signifikan pada penurunan kortisol, yakni hormon stres utama.
Baca juga: Ragam Tanda Anjing Hamil dan Cara Mengetahuinya
Menurut penelitian bertajuk “The Effect of a Service Dog on Salivary Cortisol Awakening Response in a Military Population with Posttraumatic Stress Disorder (PTSD), anjing dapat membantu manusia pulih secara psikologis dari krisis.
Studi dari College of Veterinary Medicine, Purdue University, AS, menemukan, veteran militer dengan PTSD menjadi lebih baik secara fisiologis dan psikologis saat memiliki service dog.
Veteran dengan service dog memiliki gejala PTSD jauh lebih sedikit serta menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengatasinya.
Baca juga: Bahaya Virus Rabies pada Anjing dan Cara Penularannya
Studi bertajuk “Dog Owners are More Likely to Meet Physical Activity Guidelines than People Without a Dog: An Investigation of the Assocation Beteen Dog Ownership and Physical Activity Levels in a UK Community” yang dipublikasi pada 2019 menemukan bahwa pemilik anjing hampir empat kali lebih mungkin untuk memenuhi pedoman aktivitas fisik harian daripada mereka yang tidak memelihara anjing.