Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya dan Cara Mencegah Toksoplasmosis pada Kucing serta Manusia

Kompas.com - 01/12/2022, 15:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada satu hal yang sangat dikhawatirkan ketika seseorang memutuskan memelihara kucing, yakni toksoplasmosis.

Beberapa orang menganggap bahwa infeksi yang ditularkan melalui bulu kucing ini membahayakan perempuan, terutama mereka yang sedang mengandung.

Baca juga: Ragam Manfaat Sterilisasi Kucing Betina dan Jantan

Sebab, toksoplasmosis dapat memengaruhi janin, bahkan berisiko keguguran. Inilah membuat beberapa orang sangat hati-hati mempertimbangkan memelihara kucing. 

Namun, benarkah infeksi toksoplasmosis ditularkan melalui bulu kucing dan membahayakan manusia, terutama ibu hamil?

Apa itu toksoplasmosis?

Ilustrasi kucing mengenakan selimut selama cuaca dingin.Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi kucing mengenakan selimut selama cuaca dingin.

Dikutip dari Fetch by WebMD, Kamis (1/12/2022), toksoplasmosis adalah infeksi dari parasit bernama Toxoplasma gondii. Menurut artikel yang telah ditinjau dokter hewan Kathleen Claussen, infeksi ini hadir di banyak spesies hewan, tapi kucing paling umum menularkan parasit ke manusia. 

“Manusia dan hewan biasanya tidak menunjukkan gejala selama atau setelah infeksi, tetapi mereka yang sedang hamil atau memiliki sistem kekebalan lemah menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar,” tulis artikel tersebut.

Toxoplasma gondii adalah parasit bersel tunggal yang ukurannya sangat kecil sehingga sulit melihatnya. Parasit ini bertahan di dalam tanah, air, daging mentah, banyak tubuh hewan berdarah panas, dan tempat lainnya.

Namun, parasit hidup paling lama di dalam kucing. “Infeksi biasanya berlangsung selama beberapa pekan dan kebanyakan manusia dan hewan menjadi kebal setelahnya,” terang artikel tersebut.

Baca juga: 5 Cara Membiakkan Kucing Persia

Cara penyebaran toksoplasmosis

Ilustrasi kucing mengusap wajah.SHUTTERSTOCK / Pixel Cat Photo Ilustrasi kucing mengusap wajah.

Pada kucing, toksoplasmosis terjadi karena memakan hewan liar atau daging kurang matang yang terinfeksi parasit. Parasit juga hidup di dalam kotoran kucing yang terinfeksi serta menginfeksi kucing atau hewan lain yang menelannya.

Kucing tidak bisa terkena toksoplasmosis melalui kontak tubuh dengan manusia atau hewan lainnya. Sahabat bulu harus menelan apa pun yang mengandung Toxoplasma gondii.

Baca juga: Amankah Membuang Kotoran Kucing ke Kloset?

Pada manusia, penyebaran toksoplasmosis dapat terjadi melalui mengonsumsi daging kurang matang atau mentah dari hewan atau ikan yang terinfeksi parasit.

Selain itu, memakan buah atau sayuran yang tidak dicuci, menggunakan peralatan makan yang terkontaminasi parasit, dan meminum air yang terkontaminasi parasit. 

Selanjutnya, membuang kotoran kucing dan tidak langsung mencuci tangan sampai bersih, berkebun di tanah atau menyentuh kotak pasir kucing yang terkontaminasi parasit, dan tidak langsung mencuci tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com