Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Dampak Buruk Menggunakan Mesin Pengering Terlalu Banyak Beban

Kompas.com - 27/09/2022, 23:00 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan peralatan elektronik rumah tangga sehari-hari menyedot biaya besar. Tak heran, banyak orang mencari cara menghemat penggunaan penggunaan peralatan elektronik. 

Namun, ada beberapa cara yang salah dan membuat peralatan elektronik cepat rusak, salah satunya mengeringkan pakaian dalam jumlah sangat banyak menggunakan mesin pengering pakaian. 

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Seprai yang Kusut Saat Menggunakan Mesin Pengering

Hal ini dapat menghemat waktu, tapi juga membuat peralatan tidak bekerja efektif dan cepat rusak. Lantas, seberapa banyak beban cucian yang boleh dimasukkan ke mesin pengering? 

Setiap mesin pengering memiliki kapasitas berbeda-beda sehingga tidak ada ukuran pasti. Ditambah, berat, jenis, serta ukuran kain berbeda sehingga tidak mungkin memberi Anda pedoman beban cucian satu ukuran untuk semua.

Anggap saja, jika beban cucian telah mengisi sekitar dua pertiga atau lebih, hal ini menandakan mesin pengering sudah kelebihan beban. 

Baca juga: 6 Penyebab Mesin Pengering Mengeluarkan Suara Keras dan Berisik

Selain itu, sisa air juga menambah beban mesin yang dapat mempengaruhi efektivitas pengering secara signifikan.

Jadi, sebaiknya beban cucian sedikit lebih dari setengah drum, kecuali jika mengeringkan selimut ukuran King dan Queen yang ringan. 

Dilansir dari The Spruce, Selasa (27/9/2022) berikut beberapa dampak buruk yang terjadi pada mesin pengering pakaian jika terlalu banyak beban. 

Baca juga: 4 Mitos Seputar Mesin Pengering Pakaian yang Tak Perlu Lagi Dipercaya 

Meregangkan belt drum, pulley, dan bantalan spindle 

Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mesin pengering, ilustrasi ruang mencuci.Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mesin pengering, ilustrasi ruang mencuci.
Kelebihan muatan adalah salah satu alasan paling umum yang menyebabkan mesin pengering mengalami kerusakan.

Saat katrol motor mencoba berputar terus-menerus selama siklus pengeringan, gesekan dapat menyebabkannya terbakar melalui sabuk yang memutar drum serta katrol menjadi rusak. 

Saat itu, drum pengering tidak dapat berputar dan menandakan kerusakan. Belt drum dan katrol dapat rusak dari waktu ke waktu hanya karena penggunaan normal.

Namun, penggunaan yang terlalu banyak beban dapat menambah kerusakan lebih parah pada katrol. Dengan kata lain, mesin pengering bekerja terlalu keras untuk mengeringkan pakaian. 

Baca juga: Menjemur Vs Mesin Pengering, Mana Terbaik untuk Mengeringkan Seprai? 

Motor bisa terlalu panas

Motor mesin pengering juga dapat terbakar karena penggunaan normal, tetapi beban berlebih yang berulang dapat membuatnya bekerja terlalu keras dan memperpendek siklus hidupnya.

Menggati motor mesin pengering pakaian biasanya membutuhkan lebih banyak waktu, biaya, dan teknisi untuk pengerjaannya.  

Tidak dapat mengeringkan pakaian dengan baik

Ilustrasi mesin pengering pakaian.UNSPLASH / Douglas Monterrosa Ilustrasi mesin pengering pakaian.
Dengan aliran udara minimal, banyak cucian tidak dapat bersirkulasi dan mengering dengan baik. Artinya, memakan waktu lebih lama untuk mengeringkan beban besar atau berat sehingga menghasilkan lebih banyak penggunaan energi serta membuat pengering bekerja lebih keras. 

Baca juga: Mesin Cuci Bau Apek? Begini Cara Membersihkannya 

Membuat cucian lebih kusut

Mengeringkan pakaian melebih beban akan membuat cucian lebih kusut. Anda harus menyetrika, menekan, atau menghilangkan lebih banyak kerutan.

Bahkan jika mesin pengering memiliki fitur penghilang kerutan, pakaian yang memiliki permukaan sulit licin pasti akan lebih kusut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com