Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Aman Menggunakan Pestisida agar Tak Membahayakan Tubuh

Kompas.com - 19/05/2022, 11:12 WIB
Lolita Valda Claudia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Banyak sekali jenis pestisida yang ada di pasaran dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Pestisida digunakan pada pertanian ataupun perkebunan untuk membasmi hama. Selain itu campuran bahan kimia ini juga bermanfaat untuk membasmi gulma di sekitar tanaman.

Karena terbuat dari bahan kimia yang cukup berbahaya, paparan pestisida dinilai berisiko bagi manusia. Jika salah dalam menggunakannya, pestisida berisiko mengganggu kesehatan baik pernapasan maupun mengiritasi kulit.

Melansir dari Barndoor, Kamis (19/05/2022), beberapa tips dibawah ini dapat mengurangi resiko saat kamu akan menggunakan pestisida untuk kebunmu.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Air Tembakau

Gunakan produk yang sesuai

Saat membeli produk pestisida pastikan untuk memilih yang aman dan sesuai kebutuhan. Ada beberapa jenis pestisida dengan tingkat racun yang berbeda-beda pula. Perhatikan label berikut ini sebelum membeli pestisida:

  • Bahaya, toksisitas tinggi: pestisida jenis ini dapat berbahaya dan bisa menimbulkan efek terbakar bahkan menyebabkan kebutaan jika terkena mata.
  • Peringatan, toksisitas sedang: pestisida jenis ini akan berbahaya bila termakan, dihirup maupun terserap melalui kulit.
  • Perhatian, toksisitas rendah: sama seperti jenis sedang, pestisida jenis ini akan berbahaya bila termakan, dihirup maupun terserap melalui kulit. Sebaiknya gunakan pestisida dengan label sedang dan rendah agar lebih aman.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Pepaya untuk Membasmi Ulat

Ikuti petunjuk pada label

Sebelum menggunakan pestisida, sebaiknya baca petunjuk penggunaan pada label. Dengan begini akan mengurangi resiko kesalahan dalam menggunakan produk. Beberapa informasi yang bisa kamu dapatkan dari label petunjuk adalah:

  • Bagaimana cara meminimalkan resiko
  • Cara menggunakan produk secara aman
  • Tingkat racun pada bahan kimia yang terkandung di dalam pestisida
  • Apa yang harus dilakukan saat terhirup dan tertelan.

Baca juga: Cuci Buah dan Sayuran dengan Soda Kue untuk Hilangkan Zat Pestisida

Simpan pestisida dengan baik

Sebaiknya hindari melepas label saat menyimpan pestisida, label ini akan membantumu saat akan menggunakannya kembali di kemudian hari.

Semprotan pestisida paling baik disimpan antara 40-90 derajat, simpan pada tempat tertutup dan kering. Agar aman, simpan pestisida jauh dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Hama Penggerek Batang Padi Pakai Bumbu Dapur

Gunakan pelindung

Saat menggunakan pestisida, sebaiknya gunakan pakaian yang melindungi area kulit. Kamu bisa menggunakan baju lengan panjang, celana panjang dan sepatu tertutup.

Selain itu gunakan kacamata pelindung, masker dan juga sarung tangan untuk melindungi kamu dari paparan bahan kimia berbahaya.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Organik dari Bawang Putih

Campurkan larutan pestisida dengan takaran yang tepat

Beberapa semprotan insektisida mengharuskanmu untuk mencampurnya dengan bahan kimia lain atau air sebelum digunakan.

Sebaiknya lakukan hal ini di luar ruangan atau di area dengan ventilasi yang baik. Pastikan untuk mencampur pestisida sebelum digunakan menggunakan takaran yang tepat sesuai dengan label petunjuk.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Ulat Grayak

Atasi tumpahan dengan aman

Sebaiknya campurkan pestisida di area yang rata untuk menghindari tumpahan. Jika cairan pestisida tumpah, kamu bisa menggunakan serbuk gergaji, pasir kucing dan tisu dapur untuk membersihkan cairan yang tumpah. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan saat membersihkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam di Air

9 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam di Air

Pets & Garden
7 Pakaian yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Mesin Pengering, Kenapa?

7 Pakaian yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Mesin Pengering, Kenapa?

Home Appliances
7 Barang Dekorasi yang Tidak Perlu Dibeli Baru

7 Barang Dekorasi yang Tidak Perlu Dibeli Baru

Decor
Cara Mencuci Pakaian Berbahan Linen dengan Benar

Cara Mencuci Pakaian Berbahan Linen dengan Benar

Do it your self
5 Cara Menambahkan Karakter di Kamar Mandi

5 Cara Menambahkan Karakter di Kamar Mandi

Decor
5 Cara Membuat Plafon Ruang Tamu Terlihat Lebih Tinggi

5 Cara Membuat Plafon Ruang Tamu Terlihat Lebih Tinggi

Decor
5 Kesalahan Desain Rumah dan Cara Memperbaikinya

5 Kesalahan Desain Rumah dan Cara Memperbaikinya

Housing
5 Tanaman Berwarna Merah yang Membuat Taman Lebih Cerah

5 Tanaman Berwarna Merah yang Membuat Taman Lebih Cerah

Pets & Garden
Cara Membersihkan Lantai Kayu Solid dengan Cuka

Cara Membersihkan Lantai Kayu Solid dengan Cuka

Home Appliances
5 Jenis Meja Kamar Mandi yang Populer

5 Jenis Meja Kamar Mandi yang Populer

Home Appliances
Mudah, Cara Menghilangkan Bau Terbakar pada Microwave

Mudah, Cara Menghilangkan Bau Terbakar pada Microwave

Do it your self
6 Ikan Hias Air Tawar yang Cocok Dipelihara di Akuarium

6 Ikan Hias Air Tawar yang Cocok Dipelihara di Akuarium

Pets & Garden
Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Home Appliances
6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

Pets & Garden
Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com