JAKARTA, KOMPAS.com - Seprai dapat dengan cepat menampung kotoran dan sel kulit mati setelah tidur setiap malam, mengundang bakteri untuk hidup di tempat tidur.
Dikutip dari Express, Selasa (1/3/2022), dengan rata-rata orang menghabiskan hampir sepertiga dari hidupnya untuk tidur, mengganti dan mencuci seprai secara teratur sangat penting. Meskipun tidak semua kotoran terlihat, mikroba dapat bertahan selama berminggu-minggu.
Mengganti seprai bisa terasa seperti tugas yang memakan waktu setelah hari yang panjang, tetapi menghindarinya bisa membuat tempat tidur menjadi tidak higienis.
Baca juga: 3 Cara Menyimpan Seprai agar Tetap Rapi, Halus, dan Wangi
Meskipun Anda mungkin berpikir dua kali untuk mengganti seprai secara teratur, para ahli di Sleep Foundation mengklaim, kebanyakan orang gagal melakukannya cukup sering.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Hammonds Furniture mengungkapkan bahwa, 30 persen orang di Inggris saka mengaku menggahti seprai hanya setahun sekali. Jauh dari frekeuensi yang direkomendasikan.
Meskipun seminggu sekali mungkin tampak berlebihan untuk rumah tangga yang sibuk, para ahli mengatakan bahwa ini adalah salah satu tugas mencuci yang tidak boleh Anda lewatkan.
Rob Davey, pakar tidur di Snoozel Green mengatakan,
pastikan untuk mengatur jadwal menyedot debu dan mencuci seprai secara teratur untuk menghindari akumulasi kotoran dan debu di tempat tidur.
Baca juga: Harus Sering Diganti, Ini Efek Tidur dengan Seprai Kotor
Davey menyarankan untuk mengganti dan mencuci seprai seminggu sekali pada suhu 60 derajat untuk memastikan pembersihan menyeluruh.
Kotoran dan bakteri yang tersembunyi adalah penyebab nomor satu seprai yang jarang dicuci.