JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman yang sudah dirawat dengan baik tidak menutup kemungkinan terserang hama dan penyakit. Penggunaan pestisida adalah cara lazim dalam mengendalikan hama tanaman.
Adapun jenis pestisida yang dikenal luas adalah pestisida nabati dan pestisida sintetis. Pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (6/12/2021), pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang alami atau nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Basmi Hama Ulat Grayak
Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan hewan ternak maupun hewan peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat hit and run, yakni saat diaplikasikan akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian, tanaman terbebas dari residu pestisida.
Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis.
Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida untuk Basmi Kutu Daun dan Kutu Putih
Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya. Ada beberapa keunggulan pestisida nabati, antara lain sebagai berikut.