JAKARTA, KOMPAS.com—Kutu pada hewan peliharaan memang tampak seperti masalah yang sepele. Namun jika dibiarkan, kutu juga bisa berbahaya bagi kesehatan kucing maupun anjing milikmu.
Dokter hewan Muhamad Jami Ramadhan mengangkat seputar kutu pada hewan peliharaan dalam cuitannya di Twitter di akun @djamtjoek.
Menurut dokter Jami, kutu paling sering ditemui pada tiga bagian tubuh hewan yakni, belakang daun telinga, sela-sela jari kaki dan daerah sekitar pantat hewan. Namun pada kasus yang berat, kutu bisa ditemukan di seluruh tubuh hewan.
Baca juga: 5 Tips Memilih Makanan Kucing yang Sesuai dengan Kondisi Kesehatan
Untuk itu, daerah ini sebaiknya sering kamu periksa ya, untuk pencegahan.
Kutu pada hewan peliharaan umumnya ada di tubuh inang, namun ada juga kutu dan telur yang menempel di lingkungan sekitar.
“Perkutuan itu pada umumnya fase remaja-dewasanya ada di tubuh inang (kucing atau anjing), sisanya ada di lingkungan sekitar,” tulis dokter Jami dalam cuitannya seperti dikutip, Sabtu (24/7/2021).
“Maka dari itu pembasmian kutu tidak cukup di tubuh hewan saja, di lingkungan juga harus. Perhatian yang lebih lagi dengan pest control apabila hewannya yang suka kutuan,” imbuhnya.
Perkutuan itu pada umumnya fase remaja-dewasanya ada di tubuh inang (kucing/ anjing), sisanya ada di lingkungan sekitar.
Maka dari itu pembasmian kutu gak cukup di tubuh hewan saja, di lingkungan jg harus. Perhatian yg lebih lg dgn pest control apabila hewannya yg suka kutuan.
— Jami (@djamtjoek) December 23, 2019
Salah satu ciri khas hewan yang yang terdapat kutu pada tubuhnya bisa berupa gatal-gatal. Hal ini menyebabkan hewan menggaruk berlebih yang kemudian akan menimbulkan lesi ruam maupun luka pada kulit.
Tergantung pada jenisnya, kutu pada hewan bisa saling menular pada anjing dan kucing, bisa