Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 22:22 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-- Ikan cupang Siamese Fighting Fish, dikenal sebagai ikan agresif yang suka bertarung.

Meskipun perilaku individu dapat bervariasi, sebagian besar ikan cupang jantan perlu dipelihara di tangki terpisah, dan bahkan tidak boleh melihat jantan lain.

Bertarung pada ikan cupang berpotensi mematikan, sehingga pemilik perlu mengambil langkah efektif untuk mencegah ikan berkelahi.

Perilaku bertarung yang paling umum pada ikan cupang dikenal dengan istilah "flaring". Dalam perkelahian ini, ikan cupang akan mendorong kedua operculum ke depan untuk menunjukkan ukuran tubuh yang lebih besar.

Ini mirip dengan ikan buntal yang mengembang dan melebarkan durinya saat berada di bawah tekanan. 

Perilaku lain melibatkan interaksi fisik antara dua ikan. Interaksi fisik dapat mencakup satu ikan menabrak, saling bergelut dengan ikan lain, menggigit atau menggigit sirip.

Baca juga: 4 Cara Menyembuhkan Ekor Ikan Cupang yang Rusak

Mengapa ikan cupang bertarung?

Dilansir dari The Spruce Pets, Senin (21/6/2021), Ikan cupang bertarung untuk mempertahankan wilayah, termasuk sumber makanan, tempat berlindung, dan memperebutkan perhatian betina. Ini adalah penyebab umum perilaku agresif pada banyak spesies ikan yang berbeda.

Ada banyak perdebatan apakah perilaku berkelahi ini bawaan atau konsekuensi dari bagaimana ikan cupang dipelihara.

Penelitian telah menunjukkan bahwa cupang yang dipelihara dalam kelompok memiliki kecenderungan yang kurang agresif.

Namun hal ini sulit dibuktikan karena pemilik mungkin harus menunggu beberapa minggu untuk mengetahui tingkat agresi ikan cupang miliknya. 

Baca juga: Apakah Bisa Memelihara Banyak Ikan Cupang di Dalam Satu Wadah?

Ikan cupang memiliki sejarah dipelihara sebagai petarung yang kompetitif. Studi yang mengamati pertarungan kompetitif telah menunjukkan bahwa ikan yang dibesarkan dalam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Barang yang Tidak Boleh Dibuang Saat Merapikan Rumah

5 Barang yang Tidak Boleh Dibuang Saat Merapikan Rumah

Housing
Hindari, Ini 5 Kesalahan Menerapkan Warna di Rumah

Hindari, Ini 5 Kesalahan Menerapkan Warna di Rumah

Decor
Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Do it your self
6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

Housing
6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

Pets & Garden
Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Do it your self
5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

Housing
Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Do it your self
5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

Pets & Garden
5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

Pets & Garden
6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

Decor
6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

Decor
Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Decor
5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

Pets & Garden
Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com