Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Muncul di Permukaan Akuarium? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/12/2020, 14:19 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain keadaan akuarium yang kotor, hingga pemberian makan yang berlebih, dan faktor lingkungan akuarium lainnya, tingkat oksigen yang rendah di dalam akuarium juga bisa menjadi masalah serius untuk ikan yang berada di dalamnya.

Dilansir dari The Spruce Pets, Sabtu (26/12/2020), tingkat oksigen yang berlebih sebenarnya tidak baik bagi ikan juga, namun oksigen yang rendah akan membuat ikan terengah-engah di permukaan air.

Jika tidak diatasi secara cepat akan menjadi masalah yang serius.

Baca juga: Ikan Cupang Jantan Tak Mengeluarkan Gelembung, Apa Baik-baik Saja?

Gejala Oksigen Rendah

Sayangnya tidak ada tanda-tanda yang signifikan ketika kadar oksigen di dalam akuarium terlalu rendah. Ikan awalnya akan bereaksi terhadap tingkat oksigen yang lebih rendah dengan bergerak lebih sedikit.

Mereka akan bergerak kurang kuat bahkan lebih banyak berdiam.

Ketika kadar oksigen semakin turun, ikan akan mulai menunjukkan kesulitan bernapas dan gerakan insang yang lebih cepat saat mereka berusaha keras untuk mendapatkan cukup oksigen dari air dengan mengalirkan lebih banyak air ke insang mereka.

Pada akhirnya, ikan akan mulai terengah-engah di permukaan air. Spesies ikan tertentu, seperti cupang, gurami, dan lele Corydoras secara berkala akan menghirup udara dari permukaan dengan santai.

Baca juga: Ini 5 Penyebab Ikan Cupang Mati Tiba-tiba

Ini adalah perilaku yang sangat normal bagi mereka, dan ikan ini tidak akan tetap berada di permukaan untuk mengambil napas demi napas.

Ketika ada ikan yang pergi ke permukaan air untuk mencari oksigen, mereka akan megap-megap berulang kali, seringkali dengan mulut terbuka lebar, menghisap lapisan permukaan air, yang menahan lebih banyak oksigen.

Kepadatan yang berlebihan adalah alasan nomor satu penyebab oksigen rendah di akuarium. Penyebab rendahnya kadar oksigen lainnya adalah suhu air yang meningkat, kurangnya pergerakan air, penumpukan limbah yang berlebih, pencahayaan yang rendah, serta penggunaan bahan kimia tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com