Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Api Kompor Gas Berwarna Oranye? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/12/2020, 07:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasak dengan kompor gas adalah cara yang lazim dan cepat dalam mengolah makanan.

Cara kerja kompor gas adalah mengubah gas alam menjadi nyala api terbuka. Kompor gas dengan cepat dan merata memanaskan peranti memasak pilihan Anda.

Selain itu, kompor gas memiliki suhu yang dapat dikontrol, panas yang stabil, dan membuat kegiatan memasak lebih cepat. Akan tetapi, kompor gas bisa berbahaya jika Anda tidak tahu cara menggunakannya dengan benar atau tidak merawatnya.

Baca juga: Simak, Trik Membersihkan Kompor Tanam

Misalnya adalah warna api kompor gas berubah dari biru menjadi oranye.

Nah, apa penyebabnya? Dilansir dari Perfect for Home, Sabtu (26/12/2020), berikut penjelasannya.

Warna api kompor gas

Kompor gas tersedia dalam berbagai ukuran, model, dan warna. Namun, satu kesamaan yang dimiliki semua kompor gas adalah menghasilkan nyala api biru terang.

Penting untuk memastikan bahwa oksigen yang cukup mengalir ke tungku kompor. Jika aliran udara terlalu rendah, maka akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan warna kuning atau oranye.

Baca juga: 9 Keunggulan Kompor Induksi yang Perlu Diketahui

Kondisi ini tidak aman, jadi jika Anda melihat sesuatu selain api biru, Anda harus segera menanganinya.

Mengapa warna api biru penting?

Warna api biru pada kompor adalah indikasi pembakaran sempurna. Pembakaran sempurna menunjukkan bahwa tidak ada produksi karbon monoksida yang merupakan gas beracun.

Kenapa api kompor gas berwarna oranye harus diwaspadai?

  1. Api berwarna oranye kurang panas dari api biru, membuatnya kurang dari ideal untuk memasak.
  2. Dapat menyebabkan jelaga terbentuk di bejana memasak.
  3. Api oranye menyala lebih lambat dibandingkan dengan api biru yang menyala dengan cepat.
  4. Akan menghasilkan asap.
  5. Menunjukkan pembakaran yang tidak sempurna, yang berarti karbon monoksida berbahaya dilepaskan ke rumah Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com