Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kompas.com - 17/05/2024, 18:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Godzilla adalah nama dari seekor kera di Thailand. Tapi, kini kera tersebut telah mati karena menderita obesitas.

Usut punya usut, Godzilla yang menjadi kera tergemuk di Thailand itu mati lantaran sering melahap makan apa saja yang diberikan oleh orang-orang yang lewat di Bangkok.

Sebagaimana diberitakan Odditycentral pada Rabu (17/5/2024), Godzilla mati pada 6 Mei 2024 di Rumah Sakit Hewan Peliharaan Crystal di Bangkok.

Baca juga: Tega Siksa dan Kurung Putranya di Kandang Hewan, Ibu Ini Dihukum 20 Tahun Penjara

Sang pemilik kera dan keluarganya justru menghadapi kritik karena membunuh kera muda tersebut dengan cara yang baik.

Yakni menuruti kecanduannya pada permen dan camilan menggemukkan lainnya, serta mengubahnya menjadi atraksi populer di kios pasar mereka.

Wisatawan akan melewati primata yang mengenakan rompi tersebut dan memberinya berbagai macam junk food, yang menyebabkan berat badannya membengkak hingga lebih dari 19 kilogram, lebih dari dua kali lipat berat rata-rata kera.

Sayangnya, kondisinya tidak kunjung membaik setelah ia dibawa pergi, dan sejumlah penyakit akibat obesitas akhirnya merenggut nyawanya.

Baca juga: Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Kera dapat hidup hingga 37 tahun di penangkaran, namun Godzilla mati pada usia 6 tahun.

Kemudian lagi, ia menderita diabetes, penyakit tiroid, dan Sindrom Cushing, semua karena pola makannya yang tidak sehat berupa permen dan minuman sirup manis.

Orang-orang suka melihatnya makan dan membawakannya segala macam makanan ke kios pasar pemiliknya.

Pemilik Godzilla mengaku telah mengadopsinya sebagai hewan peliharaan setelah orang tua kera tersebut terbunuh oleh mobil dan dia ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya.

Meskipun mengetahui bahwa memelihara kera sebagai hewan peliharaan adalah ilegal, mereka tetap mengikat Godzilla di kios pasar bakso mereka di mana ia akhirnya menjadi objek wisata.

Usai ditangkap oleh pihak berwenang tiga tahun lalu, Godzilla harus menjalani 'kamp lemak' di pusat satwa liar di provinsi Chachoengsao di mana ia diberi makanan yang lebih sehat.

Keluarganya awalnya dilarang menemuinya, namun mereka akhirnya diizinkan untuk berinteraksi dengannya dan berada di sisinya bahkan di saat-saat terakhirnya.

Baca juga: Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

"Kami sangat sedih dia pergi. Dia seperti keluarga kami. Kami menyelamatkannya ketika dia ditinggalkan dan memperlakukannya dengan baik," tutur mantan pemilik Godzilla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com