Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tarik Pasukan dari Beberapa Wilayah Kharkiv

Kompas.com - 15/05/2024, 20:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KHARKIV, KOMPAS.com - Ukraina pada Rabu (15/5/2024) menarik pasukannya dari beberapa desa di wilayah Kharkiv, timur laut negara itu.

Rusia pekan lalu melancarkan serangan darat besar-besaran, terutama ketika Ukraina masih menanti pasokan senjata dari Barat.

“Di beberapa daerah, sekitar Lukyantsi dan Vovchansk, sebagai respons terhadap tembakan musuh dan serangan pasukan darat, dan untuk menyelamatkan nyawa prajurit kami dan menghindari kerugian, unit kami bermanuver dan pindah ke posisi yang lebih menguntungkan,” kata militer Ukraina, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Sepanjang perang yang sudah berlangsung dua tahun, kedua pihak biasanya menggunakan istilah "berpindah ke posisi yang lebih menguntungkan" untuk menandakan kemunduran.

Kedua desa tersebut—berjarak sekitar 30 kilometer—dekat dengan perbatasan Rusia dan menjadi sasaran serangan baru.

Staf Jenderal Ukraina mengatakan bahwa situasinya masih sulit, tetapi bersikeras pasukannya tidak membiarkan Rusia memperkuat posisi.

Baca juga:

Kyiv kemudian mengerahkan bala bantuan ke daerah tersebut untuk mencegah Rusia menerobos.

Beberapa analis militer berpendapat, Rusia mungkin hendak memaksa Ukraina mengalihkan pasukan dari daerah lain di garis depan, seperti di sekitar kota strategis Chasiv Yar di Donetsk.

“Wilayah Donetsk dan Kharkiv adalah wilayah paling sulit saat ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Selasa (14/5/2024) malam.

Baca juga: 31 Drone Ukraina Sasar Berbagai Wilayah Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com