Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Kompas.com - 10/05/2024, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Kepala hubungan masyarakat di mesin pencari terbesar China, Baidu, meminta maaf setelah serangkaian videonya yang mengagung-agungkan budaya kerja tanpa batas waktu tersebar luas.

Qu Jing, yang juga wakil presiden di perusahaan tersebut, mengatakan dia tidak akan bertanggung jawab atas kesejahteraan stafnya, karena menurutnya dia bukan ibunya.

Ini ditampilkan dalam video yang diposting pada hari libur bank bulan Mei di Douyin, aplikasi video pendek paling populer di China.

Baca juga: Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

“Jika Anda bekerja di bidang hubungan masyarakat, jangan berharap libur di akhir pekan," ujarnya di lain kesempatan.

Qu juga menuntut agar karyawannya selalu menggunakan ponsel mereka 24 jam sehari dan siap merespons kapan saja.

“Saya hanya peduli pada hasil," ujarnya, dilansir dari Guardian.

Dalam video sebelumnya, Qu mengaku terlalu asyik dengan pekerjaannya hingga tidak tahu tahun berapa putranya bersekolah.

Dia kemudian mengancam karyawan yang berani mempertanyakan gaya manajemennya.

“Saya dapat membuat Anda mustahil mendapatkan pekerjaan di industri ini hanya dengan esai singkat," ujarnya.

Video-video tersebut memicu reaksi balik di media sosial dan langsung dihapus.

Baca juga: Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Qu menyatakan bahwa postingan tersebut menuai kritik yang sangat relevan. Dia berjanji untuk belajar dari kesalahannya.

“Saya dengan tulus meminta maaf atas banyaknya poin yang tidak pantas dan tidak nyaman dalam video tersebut,” katanya.

Baca juga: Raja Norwegia Harald V Akan Kurangi Beban Kerja karena Faktor Usia

Dia menambahkan bahwa Baidu belum menyetujui postingan tersebut sebelum dia mengirimkannya dan mengakui bahwa video tersebut telah menyebabkan kesalahpahaman terhadap nilai-nilai perusahaan dan budaya perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com