Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Kompas.com - 01/05/2024, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Kehakiman AS pada Selasa (30/4/2024) menyebut penggunaan ganja sebagai kejahatan federal yang tidak terlalu serius.

Mereka mengambil langkah menghapus obat tersebut dari kategori yang sama dengan heroin.

Hal ini jadi sebuah perubahan yang dapat mengguncang kebijakan ganja secara nasional.

Baca juga: AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Dilansir dari Reuters, saham perusahaan ganja termasuk Tilray, Trulieve Cannabis Corp, dan Green Thumb Industries langsung melonjak.

Kementerian Kehakiman, yang mengawasi Administrasi Penegakan Narkoba, mengatakan Jaksa Agung Merrick Garland merekomendasikan agar ganja diklasifikasikan sebagai obat kategori tiga, dengan potensi ketergantungan fisik dan psikologis sedang hingga rendah.

Kategori satu diperuntukkan bagi obat-obatan dengan potensi penyalahgunaan yang tinggi.

Hukuman untuk kepemilikan dan penggunaan obat golongan tiga bisa lebih ringan di bawah hukum federal.

Proposal tersebut akan dikirim dari Kementerian Kehakiman ke Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih untuk ditinjau dan difinalisasi.

Presiden Joe Biden, seorang Demokrat yang mencalonkan diri untuk terpilih kembali pada bulan November, memprakarsai peninjauan kembali klasifikasi narkoba pada tahun 2022, memenuhi janji kampanye yang penting bagi anggota sayap kiri dari basis politiknya.

Saat ini, ganja berada di bawah kelas DEA yang mencakup heroin dan LSD.

Baca juga: Oktoberfest Bavaria Bolehkan Mabuk Alkohol, tapi Larang Mabuk Ganja

Ganja akan dipindahkan ke kelompok yang mengandung ketamin dan Tylenol dengan kodein.

Mengklasifikasikan ulang ganja merupakan langkah pertama untuk mempersempit jurang antara hukum ganja negara bagian dan federal.

Baca juga: Berefek Buruk, Budaya Ganja Bebas di Thailand Akan Dilarang Kembali

Substansi ini legal dalam beberapa bentuk di hampir 40 negara bagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Global
Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Global
Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Global
Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Global
Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Global
Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Global
Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Global
Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Global
[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

Global
Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com