Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Kompas.com - 23/04/2024, 19:22 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina pada Selasa (23/4/2024) memperkenalkan langkah-langkah baru yang akan mendorong para pria usia wajib militer untuk kembali ke negara itu.

Ukraina melakukannya ketika Militer tengah berjuang untuk mempertahankan garis depan dan menghadapi kekurangan personel yang semakin parah.

Sebelumnya, Ukraina telah lebih dulu memperkenalkan undang-undang baru bulan ini yang memperberat hukuman bagi para penghindar wajib militer dan menurunkan usia mobilisasi dua tahun menjadi 25 tahun.

Baca juga: China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

"Tinggal di luar negeri tidak membebaskan seorang warga negara dari kewajibannya terhadap Tanah Air. Itulah sebabnya kemarin saya memerintahkan langkah-langkah untuk memulihkan sikap adil terhadap pria usia wajib militer di Ukraina dan di luar negeri. Ini akan adil," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

"Dalam waktu dekat, Kementerian Luar Negeri akan memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai prosedur untuk mendapatkan layanan konsuler dalam kerangka hukum untuk pria usia wajib militer di misi diplomatik asing," katanya, dikutip dari AFP.

Dia tidak merinci langkah-langkah apa yang telah diperkenalkan atau sedang dipertimbangkan.

Namun, sebuah dokumen yang diterbitkan oleh media Ukraina, Strana, menunjukkan ada indikasi bahwa Kementerian Luar Negeri akan menangguhkan layanan konsuler untuk semua pria Ukraina yang berusia antara 18 dan 60 tahun.

Surat yang diterbitkan dengan tanda tangan Wakil Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga itu mengatakan bahwa kantor-kantor perwakilan Ukraina hanya akan mengeluarkan dokumen untuk pria di luar negeri yang memungkinkan mereka untuk kembali ke Ukraina.

Langkah ini kemungkinan akan mewajibkan pria Ukraina untuk kembali dari luar negeri untuk menjalani berbagai prosedur administratif yang sebelumnya tersedia di luar negeri.

Kantor paspor Ukraina pada Selasa mengumumkan, bahwa mereka telah menghentikan penerbitan beberapa dokumen di konsulat-konsulat di luar negeri dengan alasan "masalah teknis".

Baca juga: Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Pasukan Ukraina yang kalah persenjataan dan kalah jumlah personel dalam beberapa bulan terakhir terus menyerah kepada pasukan Rusia yang baru-baru ini merebut kota timur Avdiivka dan sekarang merebut desa-desa di sekitarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com