DUBAI, KOMPAS.com - Banjir melanda Dubai selama 24 jam terakhir. Peristiwa ini memicu spekulasi yang menyesatkan tentang penyemaian awan—atau lebih dikenal dengan hujan buatan.
Seberapa tidak normalnya curah hujan di kota itu dan kenapa intensitasnya bisa sebegitu ekstrem?
Baca juga: Dubai Dilanda Banjir Besar, Air Genangi Rumah, Jalanan, Mal-mal, dan Bandara
Dubai terletak di pantai Uni Emirat Arab (UEA) dan kota ini biasanya sangat kering. Di sisi lain, walaupun rata-rata curah hujan per tahunnya ada di bawah 100 mm, sesekali Dubai mengalami hujan lebat yang ekstrem.
Curah hujan di Al Ain—kota yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari Dubai—tercatat di 256 mm hanya dalam 24 jam.
Penyebab utamanya adalah sistem cuaca tekanan rendah cut of yang menarik udara hangat dan lembab serta menghalangi sistem cuaca lain untuk masuk.
"Wilayah ini dicirikan oleh periode panjang tanpa hujan dan curah hujan lebat yang tidak teratur.
"Meski begitu, tetap saja peristiwa curah hujan ini sangatlah langka," jelas Prof Maarten Ambaum, ahli meteorologi di University of Reading yang mempelajari pola curah hujan di wilayah Teluk.
Masih belum bisa dipastikan secara pasti seberapa besar peran perubahan iklim di sini. Dibutuhkan analisis ilmiah yang lengkap terhadap faktor alam dan manusia—dan ini bisa memakan waktu beberapa bulan.
Namun, curah hujan yang memecahkan rekor ini konsisten dengan perubahan iklim yang sedang terjadi.
Sederhananya begini: udara yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak uap air—sekitar 7 persen ekstra untuk setiap derajat Celsius. Akibatnya, intensitas hujan pun bisa naik.
Studi terbaru menunjukkan bahwa curah hujan tahunan dapat meningkat hingga sekitar 30 persen di sebagian besar UEA pada akhir abad ini seiring dengan dunia yang terus memanas.
"Kalau manusia terus membakar minyak, gas, dan batu bara, iklim akan terus memanas, curah hujan akan semakin deras, dan orang akan terus kehilangan nyawa akibat banjir," ucap Dr Friederike Otto, dosen senior ilmu iklim di Imperial College London.
Baca juga: Dampak Banjir Dubai, Jadwal Penerbangan di Bandara Kacau
Penyemaian awan—di Indonesia, lebih dikenal sebagai hujan buatan—merupakan teknik untuk memanipulasi awan yang ada supaya menghasilkan lebih banyak hujan.
Caranya dengan menggunakan pesawat untuk menjatuhkan partikel kecil (seperti perak iodida) ke dalam awan. Uap air kemudian dapat lebih mudah mengembun dan berubah menjadi hujan.