SEATTLE, KOMPAS.com - Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa kondisi neurologis kini menjadi penyebab utama penyakit di seluruh dunia.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa jumlah orang yang hidup dengan atau meninggal akibat gangguan neurologis seperti migrain, stroke, Parkinson, dan demensia meningkat secara dramatis, mencapai 3,4 miliar orang atau 43 persen dari populasi global pada tahun 2021.
Studi Global Burden of Disease, Injuries, and Risk Factors menyatakan bahwa jumlah total kecacatan, penyakit, dan kematian dini yang disebabkan oleh 37 kondisi neurologis telah meningkat lebih dari 18 persen selama tiga dekade terakhir.
Baca juga: Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak
Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi global, harapan hidup yang lebih tinggi, serta peningkatan paparan faktor risiko lingkungan, metabolisme, dan gaya hidup seperti polusi udara, obesitas, dan pola makan yang tidak sehat turut berperan dalam peningkatan ini.
Dilansir dari Guardian, di Inggris, data dari Brain Research UK menunjukkan bahwa satu dari enam orang memiliki beberapa bentuk kondisi neurologis.
Angka ini mencakup 2,6 juta orang yang hidup dengan dampak dari cedera otak traumatis atau stroke.
Selain itu, lebih dari 944.000 orang di Inggris menderita demensia, dengan proyeksi jumlah ini akan mencapai lebih dari satu juta orang pada tahun 2030.
Stroke menjadi kondisi dengan beban penyakit terbesar secara global. Kondisi neurologis lainnya yang juga berkontribusi signifikan termasuk meningitis, epilepsi, penyakit Alzheimer, cedera otak pada bayi baru lahir, komplikasi neurologis pada bayi prematur, kerusakan saraf akibat diabetes, autisme, dan kanker pada sistem saraf.
Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko pengembangan kondisi neurologis.
Langkah-langkah seperti menurunkan tekanan darah sistolik tinggi dapat membantu mencegah 84 persen penyakit, kecacatan, dan kematian dini akibat stroke, sesuai temuan dari penelitian tersebut.
Baca juga: Armita Geravand Alami Mati Otak Usai Diduga Diserang Polisi Moral Iran karena Tak Pakai Jilbab
Para peneliti juga menekankan pentingnya strategi pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang yang efektif, budaya, dan terjangkau untuk mengatasi beban penyakit neurologis yang terus meningkat di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.