Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim PBB: Pemerkosaan Kemungkinan Terjadi Selama Serangan Hamas di Israel

Kompas.com - 05/03/2024, 06:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sebuah tim ahli PBB melaporkan pada Senin (5/3/2024) bahwa ada kemungkinan terjadinya pemerkosaan berkelompok di beberapa lokasi selama serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas.

Tim tersebut dipimpin oleh utusan khusus PBB untuk kekerasan seksual dalam konflik, Pramila Patten ketika mengunjungi Israel antara 29 Januari dan 14 Februari 2024.

Misinya ialah mengumpulkan, menganalisis dan memverifikasi informasi tentang kekerasan seksual yang terkait dengan serangan 7 Oktober 2023.

Baca juga: Israel Klaim Tewaskan 10.000 Pejuang Hamas, Apakah Benar?

"Informasi tidak langsung yang dapat dipercaya, yang mungkin merupakan indikasi beberapa bentuk kekerasan seksual, termasuk mutilasi alat kelamin, penyiksaan seksual, atau perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat, juga dikumpulkan," demikian isi laporan PBB setebal 24 halaman, sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (5/3/2024).

Tetapi, kelompok Hamas telah berulang kali menolak tuduhan kekerasan seksual.

Sebelumnya, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Pembalasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan sekitar lebih dari 30.000 warga Palestina, kata otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas.

"Tim menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa beberapa sandera yang dibawa ke Gaza telah menjadi sasaran berbagai bentuk kekerasan seksual terkait konflik dan memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kekerasan tersebut mungkin sedang berlangsung," kata laporan PBB.

Baca juga: Mengapa Hamas dan Israel Berperang di Gaza?

Selain itu, tim tersebut mengatakan bahwa penyelidikan menyeluruh akan diperlukan untuk menentukan besaran keseluruhan, ruang lingkup dan penyebab spesifik kekerasan seksual tersebut.

Meski demikian, Tim PBB mengatakan bahwa mereka juga menerima informasi dari sumber-sumber lembaga dan masyarakat sipil serta wawancara langsung.

Yakni terkait kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan Palestina di tempat penahanan, selama penggerebekan rumah dan di pos pemeriksaan setelah 7 Oktober.

Hal itu diungkapkan pusat penahanan yang berada di Israel.

Tim PBB mengatakan bahwa mereka mengajukan tuduhan tersebut kepada Kementerian Kehakiman dan Advokat Jenderal Militer Israel, yang mengatakan tidak ada pengaduan mengenai kekerasan seksual terhadap anggota Pasukan Pertahanan Israel yang telah diterima.

Tetapi, Israel bersikap kritis terhadap tanggapan PBB terhadap serangan 7 Oktober.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa kekerasan seksual yang dilakukan pada 7 Oktober harus diselidiki dan dituntut.

"Kekerasan berbasis gender harus dikutuk. Kapan saja, di mana saja," tegas Guterres.

Sementara Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, kepada Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang pada Senin (4/3/2024) pagi mempertanyakan beberapa hal.

Baca juga: Wapres AS Kamala Harris Tuntut Hamas Setujui Gencatan Senjata 6 Minggu dengan Israel

"PBB mengaku peduli terhadap perempuan, namun saat ini perempuan Israel diperkosa dan dianiaya oleh milisi Hamas. Di mana suara PBB? Di mana suara Anda?" tanya Erdan.

"Hamas harus menghadapi tekanan yang tak henti-hentinya untuk mengakhiri kekerasan seksual mereka dan segera membebaskan semua sandera," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com