LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang pengusaha di Amerika Serikat mengeklaim telah menipu McDonald's untuk mendapatkan 100 makanan gratis menggunakan ChatGPT, chatbot AI yang populer.
Gage, pemilik grup penjualan All Things Arbitrage, mengungkapkan triknya dalam sebuah podcast, di mana dia menggunakan kode unik dari struk kasir dan meja McDonald's untuk mengirim umpan balik palsu ke restoran.
Dia menjelaskan cara menggunakan ChatGPT untuk membuat keluhan palsu tentang pengalaman buruk di McDonald's dan mengirimkannya melalui e-mail, yang kemudian dijawab dengan voucer makanan gratis.
Baca juga: CEO McDonalds Keluhkan Dampak Boikot: Bisnis Kami Terdampak...
Dilansir dari NDTV, Gage mengeklaim telah menggunakan trik ini selama sembilan bulan dan menerima 100 voucer, dengan alasan bahwa makanan terasa lebih enak saat gratis.
Meskipun dia berpendapat bahwa tindakannya tidak merugikan siapa pun, banyak pengguna internet mengkritiknya karena memanipulasi sistem dan memberikan ulasan negatif kepada McDonald's.
Beberapa pengguna berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak berdampak negatif pada McDonald's.
Namun, yang lain menunjukkan bahwa gerai McDonald's dapat menerima banyak ulasan buruk dan berisiko kehilangan franchise jika tingkat kepuasan pelanggan menurun.
Diskusi tentang etika dan dampak tindakan tersebut terus berlanjut di media sosial.
Baca juga: McDonalds Malaysia Gugat Gerakan Boikot Israel, Tuntut Ganti Rugi Rp 20,1 Miliar
Beberapa orang menunjukkan keprihatinan terhadap potensi konsekuensi bagi pekerja McDonald's yang berada di ujung penerima keluhan palsu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.