Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Jadinya jika Biden atau Trump Tak Ikut Pilpres AS 2024?

Kompas.com - 18/02/2024, 13:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pilpres AS 2024 memang hampir pasti akan mempertemukan kembali Joe Biden versus Donald Trump.

Namun, berbagai kemungkinan masih mungkin terjadi.

Ini termasuk salah satu dari mereka tidak ikut serta dalam Pemilu pada November mendatang karena berbagai sebab. 

Baca juga: Zelensky Ajak Trump ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

Jika demikian, apa yang akan terjadi?

Kemungkinan penyebab batal berkompetisi

Apa yang menyebabkan Presiden Joe Biden, seorang Demokrat berusia 81 tahun, atau mantan presiden Donald Trump, seorang Republikan berusia 77 tahun, tidak masuk dalam surat suara?

Usia salah satunya.

Salah satu dari kedua kandidat tersebut akan mulai menjabat pada Januari 2025 sebagai presiden AS tertua yang pernah ada.

Meskipun tidak ada yang melaporkan adanya masalah kesehatan yang serius, statistik menunjukkan bahwa keduanya menghadapi peningkatan risiko kematian atau insiden medis yang serius karena usia mereka yang sudah lanjut.

Bagaimana dengan pengunduran diri secara sukarela?

"Itu adalah fantasi yang sangat konyol," kata Rachel Bitecofer, seorang ahli strategi politik dari Partai Demokrat, dikutip dari AFP.

Bahkan jika Partai Republik ingin mengubah peraturan mereka dan mengganti kandidat, kata dia, mereka tetap tidak akan melakukannya karena hal itu akan menyebabkan kehancuran total di basis mereka.

Baca juga: Trump Diperintahkan Bayar Rp 5,5 Triliun dan Dilarang Berbisnis di New York dalam Kasus Penipuan

Biden secara teratur menegaskan bahwa dia adalah kandidat yang paling memenuhi syarat, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa usianya tidak menarik bagi para pemilih.

"Apa yang harus Anda katakan - 'Oh, dia baik-baik saja, dia akan mengikuti lomba lari triathlon besok'? Maksud saya, dia sudah berusia 81 tahun," kata anggota kongres dari Partai Demokrat Adam Smith.

"Namun, tidak ada seorang pun yang memutuskan untuk mencalonkan diri melawannya, jadi di sinilah kita," jelasnya.

Sementara itu, Trump bersikeras bahwa ia akan tetap mencalonkan diri meskipun ada kemungkinan hukuman pidana sebelum pemilihan yang secara teoritis dapat membuatnya menghadapi hukuman penjara selama beberapa dekade.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com