Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Buat Rencana Militer Baru di Afrika

Kompas.com - 11/02/2024, 13:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

MOSKWA, KOMPAS.com - Grup Wagner dulunya melayani kepentingan Rusia di Afrika secara tidak resmi.

Namun setelah jatuhnya Wagner, Presiden Rusia Vladimir Putin telah membentuk Korps Afrika baru, dan tentara secara resmi dikerahkan ke Burkina Faso.

Kedalaman hubungan antara Burkina Faso dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat jelas beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Drone Rusia Serang Pom Bensin Ukraina di Kharkiv, 14 Rumah Terbakar

Dilansir dari DW, Moskwa memutuskan membantu junta militer negara tersebut dengan mengirimkan 100 staf militer ke Ouagadougou,.bahkan ketika perang di Ukraina terus berlanjut.

Menurut postingan Telegram, para prajurit ini seharusnya membantu melindungi pemimpin junta Ibrahim Traore serta masyarakat umum dari serangan teroris.

Namun ketika anggota Korps Afrika Rusia yang baru dibentuk mendarat di ibu kota, jelas bahwa mereka secara de facto akan mengambil alih Grup Wagner yang sudah tidak ada lagi.

Wagner dikenal sebagai kontraktor militer swasta terkenal Rusia yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, yang tewas dalam kecelakaan pesawat misterius tahun lalu.

Namun, unit baru tersebut, berbeda dengan Wagner, kini akan berada langsung di bawah Kementerian Pertahanan Rusia.

200 tentara lainnya juga akan segera dikirim ke daerah tersebut, menurut pesan Telegram.

Pendukung junta di Ouagadougou memuji kedatangan tentara Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-716 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Perbatasan | Metode Perang Panglima Baru

“Mereka di sini untuk melatih orang-orang kami menggunakan senjata yang diperintahkan oleh negara bagian Burkinabe. Wajar jika mereka datang untuk melatih mereka,” kata Nestor Podasse, pemimpin gerakan yang dekat dengan junta.

Podasse termasuk orang pertama yang memposting foto tentara Rusia pada saat kedatangan mereka.

Baca juga: 7 Warga Ukraina Tewas akibat Serangan Drone Rusia, 3 Korban Masih Anak-anak

Bahkan bagi banyak orang yang tidak memiliki hubungan dengan junta, atau bahkan mungkin menentang kediktatoran militer, kedatangan tentara Rusia mungkin bisa melegakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com