Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Dampak Perang Timur Tengah terhadap Geopolitik dan Geostrategi Indonesia (Bagian II - Habis)

Kompas.com - 24/01/2024, 14:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HUBUNGAN bilateral Indonesia dengan banyak negara di Timur Tengah memberikan dimensi strategis dalam dinamika politik luar negeri.

Perang dan ketidakstabilan yang melanda kawasan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan diplomatik Indonesia di tingkat internasional.

Indonesia dihadapkan pada tugas berat untuk menjaga keseimbangan: antara menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemerdekaan dan kedaulatan, sambil mempertahankan hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara di Timur Tengah.

Baca artikel sebelumnya: Dampak Perang Timur Tengah Terhadap Geopolitik dan Geostrategi Indonesia (Bagian I)

Hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah tidak hanya bersifat politis, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan keamanan.

Dengan adanya perang dan ketidakstabilan di kawasan ini, risiko terhadap kerja sama ekonomi dan keamanan menjadi nyata.

Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk mengelola dampak perang tersebut tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar dalam diplomasi luar negeri.

Pengaruh hubungan bilateral

Salah satu kunci menjaga keseimbangan adalah dengan mengedepankan diplomasi preventif. Indonesia harus memainkan peran aktif dalam meredakan ketegangan di Timur Tengah melalui upaya diplomasi yang proaktif.

Dengan berperan sebagai mediator dan pendukung perdamaian, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mendukung keberlanjutan hubungan bilateral, dan meminimalkan dampak negatif dari perang dan ketidakstabilan kawasan tersebut.

Selain itu, keberlanjutan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah juga bergantung pada kemampuan untuk memahami dan mengakomodasi dinamika politik dan budaya di kawasan tersebut.

Pemahaman mendalam terhadap kepentingan dan sensitivitas masing-masing negara, menjadi kunci dalam menjaga hubungan harmonis. Ini memerlukan strategi diplomasi adaptif dan responsif terhadap perubahan dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah.

Peran Indonesia sebagai pemain kunci dalam organisasi-organisasi internasional, seperti di PBB, dapat digunakan sebagai platform untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Dengan membawa isu-isu tersebut ke forum internasional, Indonesia dapat memperoleh dukungan global untuk upaya-upaya perdamaian di kawasan tersebut.

Pentingnya menjaga hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara Timur Tengah, tidak hanya terletak pada aspek politik dan keamanan, tetapi juga pada potensi kerja sama ekonomi.

Dalam menghadapi ketidakstabilan kawasan, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang mungkin muncul sebagai bagian dari rekonstruksi pasca-konflik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com