Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi di Dunia Catat Rekor Capai 114 Juta Orang

Kompas.com - 14/12/2023, 07:00 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza menyebabkan hampir 2 juta penduduk Palestina mengungsi.

Jika gencatan senjata tak dilakukan, jumlah pengungsi tersebut dikhawatirkan akan terus meningkat.

Nah, PBB pada pekan ini mempunyai agenda membahas nasib para pengungsi di seluruh dunia, termasuk dari Gaza.

Baca juga: Malam Tak Bisa Tidur karena Pengeboman Israel, Pagi Berkeliling Cari Makanan tapi Tak Ada

Sebagaimana diberitakan AFP, Kepala Pengungsi PBB Filippo Grandi, akan mengimbau negara-negara untuk mendukung para pengungsi dalam pertemuan puncak Forum Pengungsi Global di Jenewa pekan ini.

Forum Pengungsi Global di Jenewa itu kemungkinan akan dihadiri ribuan orang, termasuk kepala pemerintahan dan negara.

Pada akhir September lalu tercatat jumlah pengungsi di seluruh dunia sebanyak 114 juta orang. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang masa.

Konflik di Gaza dan tempat lain apalagi telah memaksa semakin banyak orang untuk meninggalkan rumah mereka. Hal itu dikhawatirkan membuat jumlah pengungsi terus meningkat.

"Saya berharap tidak ada eksodus warga Palestina secara regional. Sangat penting untuk mengatasi krisis kemanusiaan, guna mencegah eksodus yang akan menjadi bencana besar," kata Grandi kepada AFP dalam sebuah wawancara pekan lalu.

Baca juga: Di Markas Dewan HAM PBB, Indonesia Tegaskan Dukungan untuk Palestina

Pada forum tersebut akan dibahas mengenai perang Israel-Hamas serta terkait meningkatnya pengungsi di seluruh dunia.

Mulai dari perang Rusia dan Ukraina, perang saudara di Sudan, serta krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Adapun konflik dan krisis telah memicu pengungsian, bahkan sebelum perang Gaza memanas.

Grandi juga menambahkan, di antara 114 juta pengungsi tersebut, hampir 36,5 juta orang telah melarikan diri melintasi perbatasan dan hidup sebagai pengungsi.

Menurut Komisioner Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR), jumlah itu meningkat dua kali lipat dalam tujuh tahun terakhir.

Iran dan Turki ialah negara yang menampung pengungsi terbanyak pada pertengahan 2023. Masing-masing dengan jumlah 3,4 juta jiwa, diikuti oleh Jerman dan Kolombia yang masing-masing menampung 2,5 juta jiwa.

Diharapkan, para pemimpin global di forum tersebut dapat menerapkan kebijakan jangka panjang, pengaturan praktis untuk pembagian beban dan tanggung jawab, termasuk memberikan dukungan finansial dan teknis, kata UNHCR.

Baca juga: Kelaparan di Gaza Meningkat, PBB: Bisa Picu Warga Eksodus ke Mesir

Akan ada harapan bagi pengungsi

UNHCR juga menyatakan dari forum tersebut akan ditekankan bahwa dengan perubahan maka keputusasaan bisa berubah menjadi harapan dan sebuah tindakan.

"Mobilitas manusia saat ini sudah mencapai tingkat yang tinggi," kata Grandi, sambil mendesak para pemimpin dan politisi untuk menahan diri dari retorika populis anti-migran dan mencari solusi positif.

Ia mencontohkan bahwa Eropa selalu menjadi teladan dalam memberikan perlindungan kepada pengungsi. Maka, ia berharap Eropa tetap menjadi contoh yang baik.

Tetapi, Grandi juga berulang kali mengkritik upaya Inggris untuk mengirim pencari suaka ke Rwanda.

Baca juga: Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com