Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI: Serangan Hamas Akan Menjadi Ancaman Terbesar AS Setelah ISIS

Kompas.com - 01/11/2023, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan Hamas ke Israel akan menjadi ancaman paling signifikan bagi Amerika Serikat sejak kebangkitan ISIS hampir satu dekade yang lalu, kata Direktur FBI Christopher Wray dalam sebuah sidang dengar pendapat di Kongres pada Selasa (31/10/2023).

Wray mengatakan bahwa sejak dimulainya konflik Israel-Palestina di Gaza awal bulan ini, beberapa kelompok telah menyerukan serangan-serangan terhadap Amerika dan Barat, meningkatkan ancaman yang ditimbulkan oleh para kelompok di dalam negeri Amerika.

"Tindakan Hamas dan sekutunya akan menjadi inspirasi yang belum pernah kita lihat sejak ISIS meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai kekhalifahan beberapa tahun yang lalu," kata Wray.

Baca juga: Jepang Umumkan Sanksi Terhadap Individu dan Perusahaan Terkait Hamas

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah sidang dengar pendapat di hadapan Komite Urusan Keamanan Dalam Negeri dan Pemerintahan Senat AS yang berfokus pada ancaman-ancaman terhadap Amerika Serikat.

Pemerintah AS telah melihat adanya peningkatan ancaman terhadap warga Yahudi, Muslim dan Arab-Amerika sejak pertempuran meletus di Gaza.

Dilansir dari Reuters, jumlah serangan terhadap pangkalan militer AS di luar negeri oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran telah meningkat bulan ini, kata Wray.

"Serangan siber terhadap Amerika Serikat oleh Iran dan aktor-aktor non-negara kemungkinan akan memburuk jika konflik meluas," katanya.

Dalam sidang tersebut, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa kebencian yang ditujukan kepada para pelajar Yahudi di Amerika Serikat setelah dimulainya konflik Israel-Palestina di Gaza telah menambah peningkatan anti-semitisme.

Gedung Putih menyatakan kekhawatirannya minggu ini atas laporan-laporan insiden anti-Yahudi di universitas-universitas di Amerika Serikat, karena ketegangan yang terjadi telah mendorong para pejabat universitas untuk memperketat keamanan.

Senator Josh Hawley, dari Partai Republik, mencecar Mayorkas tentang mengapa seorang petugas suaka AS yang dilaporkan membuat unggahan anti-Israel di media sosial telah dicutikan namun tidak dipecat. Dia mengatakan bahwa pegawai tersebut merayakan genosida.

Baca juga: Cara Hamas Melawan Pasukan Darat Israel di Gaza

Mayorkas mengatakan bahwa merupakan sikap tercela jika ada yang mengatakan bahwa unggahan tersebut mencerminkan pandangan karyawan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), dengan menyebut bahwa ibunya sendiri adalah seorang penyintas Holocaust.

Pada pertemuan ransomware yang diselenggarakan oleh Gedung Putih pada Selasa, Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan bahwa ia telah mengarahkan Kementerian Kehakiman untuk membantu para penyelidik Israel yang menyelidiki aliran keuangan ke Hamas, termasuk yang melibatkan mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com