Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang

Kompas.com - 23/09/2023, 10:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Berbicara di hadapan Majelis Umum PBB, Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare mengaku terkejut dengan keputusan Jepang membuang air limbah PLTN Fukushima ke laut.

Dia khawatir akan dampak pembuangan itu terhadap negaranya.

Solomon sendiri telah mengembangkan hubungan dekat dengan China.

Baca juga: Nelayan Jepang Tuntut Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Dihentikan

Pemimpin negara kepulauan di Pasifik Selatan tersebut kini bergabung dengan "Negeri Tirai Bambu" dalam mengecam pembuangan air limbah PLTN Fukushima yang lumpuh.

"Jika air limbah nuklir ini aman, seharusnya disimpan di Jepang. Fakta bahwa air limbah ini dibuang ke laut menunjukkan bahwa air limbah ini tidak aman," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dia pun menyerukan kepada Jepang untuk segera berhenti membuang air limbah PLTN Fukushima ke laut dan mencari opsi lain.

"Efek dari tindakan ini bersifat lintas batas dan antargenerasi, serta merupakan serangan terhadap kepercayaan dan solidaritas global," jelas Sogavare.

Itu adalah air limbah yang terkumpul sejak tsunami menghancurkan PLTN Fukushima pada tahun 2011.

Baca juga: IAEA Pastikan Air Limbah PLTN Fukushima yang Dibuang Sejauh Ini Tak Berbahaya

Jepang mulai membuang limbah PLTN Fukushima ke Pasifik pada 24 Agustus. Ada sekitar 1,34 juta ton air limbah yang akan dibuang secara bertahap. 

Jepang bersikeras bahwa pembuangan tersebut aman, sebuah pandangan yang didukung oleh badan atom PBB (IAEA). Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat juga telah menyuarakan pengertiannya.

Namun, China, yang memiliki ketegangan yang sudah berlangsung lama dengan Jepang, menuduh Tokyo memperlakukan lautan sebagai saluran pembuangan.

China lantas melarang semua impor makanan laut Jepang dan warganya melemparkan batu bata dan telur ke sekolah-sekolah dan konsulat Jepang.

Protes juga terjadi di Korea Selatan, meskipun pemerintah Seoul, yang sedang berusaha memperbaiki hubungan dengan Jepang, tidak mengajukan keberatan atas rencana Fukushima.

Sogavare  pada tahun lalu mencapai sebuah pakta keamanan rahasia dengan China yang dikhawatirkan oleh Amerika Serikat dan Australia dapat memberikan pijakan militer bagi Beijing di Pasifik Selatan.

Dalam pidatonya di PBB, Sogavare pun memuji Inisiatif Sabuk dan Jalan China dalam investasi infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com