Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Umumkan Operasi Anti-Teroris Setelah Diserang Grup Wagner

Kompas.com - 24/06/2023, 17:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Sabtu (24/6/2023) mendeklarasikan operasi anti-teroris di Moskwa dan wilayah-wilayah di dekatnya, setelah Grup Wagner bersumpah menggulingkan kepemimpinan militer.

Kelompok tentara bayaran itu mengeklaim telah menduduki markas militer utama Rusia di Rostov-on-Don, selatan negara tersebut.

"Dengan tujuan mencegah kemungkinan tindakan teroris di kota Moskwa dan wilayahnya, rezim operasi anti-teror telah diterapkan," kata komite anti-teroris nasional yang dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia.

Baca juga: Berbalik Arah, Grup Wagner Serang Pasukan Rusia

Pengumuman itu dikeluarkan ketika kepala Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa dia berada di markas tentara Rusia di Rostov-on-Don dan pasukannya mengendalikan situs militer di sana.

Rusia juga mengumumkan operasi anti-teroris di Voronezh. Beberapa laporan menyebutkan  bahwa Grup Wagner juga menuju ke wilayah di selatan itu.

Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin menyampaikan, operasi anti-teroris ini bertujuan untuk memperkuat keamanan.

Dia menambahkan, jalan-jalan juga akan dikontrol dan acara massal di ibu kota mungkin dibatasi.

"Tolong pertimbangkan dan pahami kebijakan yang diterapkan ini," ujar Sobyanin kepada warga Moskwa di media sosial.

Departemen Transportasi Moskwa mengatakan, kemungkinan ada penundaan rute bus dari ibu kota ke arah selatan.

Baca juga:

Prigozhin menuduh Rusia menargetkan pasukannya dengan serangan rudal mematikan dan berjanji akan membalasnya.

Dalam pernyataan terpisah, Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya yang berjumlah 25.000 orang siap mati saat dia bersumpah menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.

"Kami semua siap mati. Semua 25.000, lalu 25.000 lagi. Kami mati untuk rakyat Rusia," kata Prigozhin dalam pesan suara.

Baca juga: Grup Wagner Duduki Situs Militer Rusia di Rostov, Prigozhin Masuk ke Markas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com