Seorang Guru Pingsan Overdosis Saat Mengajar di Kelas

NEW JERSEY, KOMPAS.com - Seorang guru seni di sekolah menengah pinggiran Kota New Jersey, Amerika Serikat, ditangkap setelah overdosis di depan para muridnya saat mengajar.

Guru bernama Frank Thompson (57) di Sekolah Menengah Roosevelt tersebut ditemukan tidak sadarkan diri dan tak responsif di ruang kelas lantai dua tepat setelah jam 9 pagi pada 29 November 2022, menurut Departemen Kepolisian Westfield.

Polisi mengatakan, Thompson kali pertama terlihat dalam keadaan tertekan oleh para murid. Dia sedang dirawat oleh seorang perawat sekolah ketika petugas tiba.

Baca juga: Seorang Remaja Tewas Overdosis Narkoba Setelah Salah Beli Obat di Snapchat

Seorang polisi yang tiba langsung mengenali tanda-tanda guru itu overdosis obat-obatan dan menyuntiknya dengan nalokson hidroklorida (atau Narcan) yang dibawanya.

Thompson dengan cepat menunjukkan tanda-tanda perbaikan, menurut keterangan polisi yang dikutip New York Post, Minggu (8/1/2023).

Saat penyelidikan selanjutnya, polisi menemukan fentanil dan perlengkapannya di lemari kelas.

Dalam sepucuk surat kepada orang tua, distrik sekolah mengatakan bahwa ruang kelas ditutup dan selanjutnya disterilkan, lapor Fox 5.

Baca juga:

• Dapat Nilai Buruk, Sekelompok Siswa India Ikat Guru Matematika di Pohon dan Memukulinya
• Guru BK Kedapatan Rekam 100 Lebih Video yang Perlihatkan Bagian Dalam Rok Guru Lain dan Siswa
• Kisah Geraldine Beldi, Guru SD Swiss yang Temukan Jasad Eril

Thompson lalu didakwa pada Kamis (5/1/2023) dengan kepemilikan zat berbahaya yang dikendalikan, kepemilikan alat pemberi obat, membahayakan keberadaan anak-anak, dan pelanggaran ketertiban, kata polisi.

Dia dijadwalkan hadir di pengadilan pada 1 Februari 2023.

“Selama Distrik Sekolah Umum Westfield tidak dapat mengomentari masalah personel yang bersifat rahasia, kami akan terus berfokus pada keselamatan murid dan staf serta menjaga integritas lingkungan belajar di kelas,” kata Inspektur Dr Raymond Gonzalez.

“Kami berterima kasih atas kemitraan kuat kami dengan Departemen Kepolisian Westfield,” lanjutnya.

Baca juga: Cerita Guru yang Selamat dari Penembakan Massal di SD Texas, Trauma Kehilangan 11 Murid, Tak Sanggup Mengajar Lagi