ROMA, KOMPAS.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) perlu mengambil langkah-langkah signifikan dalam menanggapi peluncuran rudal balistik antarbenua terbaru dari Korea Utara.
Seruan tersebut disampaikan para kata menteri luar negeri negara-negara G7, Minggu (20/11/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
DK PBB dijadwalkan membahas Korea Utara dalam rapatnya pada Senin (21/11/2022) atas permintaan AS.
Baca juga: Putri Kim Jong Un Tampil untuk Pertama Kalinya, Amati Uji Coba Rudal Balistik dengan Ayah
Usulan rapat diajukan menyusul serangkaian peluncuran uji coba rudal terbaru dari Korea Utara sepanjang tahun ini.
“Tindakan (Korea Utara) menuntut tanggapan yang terpadu dan kuat dari komunitas internasional,” kata para menteri G7.
Pada Jumat (19/11/2022), Korea Utara menguji coba rudal balistik yang memiliki kemampuan untuk mencapai daratan AS.
Uji coba itu dilakukan setelah Pyongyang memperingatkan tanggapan militer yang lebih keras terhadap Washington yang meningkatkan kehadiran keamanannya di kawasan Semenanjung Korea.
Baca juga: Awasi Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Korut Akan Tanggapi Ancaman Nuklir dengan Nuklir
G7 mengatakan, uji coba rudal Korea Utara pada Jumat adalah tindakan sembrono dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi PBB.
“Rangkaian peluncuran rudal balistik yang melanggar hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh (Korea Utara) pada 2022. Menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” kata pernyataan G7.
G7 menambahkan bahwa Korea Utara tidak dapat dan tidak akan pernah menyandang status sebagai negara dengan persenjataan nuklir.
Baca juga: Pakar Ukraina Tiba di Polandia untuk Selidiki Tembakan Rudal Buatan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.