Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Upaya Xi Jinping Buat Kekuasannya Makin Tak Tertandingi

Kompas.com - 22/10/2022, 23:01 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Tidak banyak yang meramalkan bahwa Xi Jinping akan menjadi pemimpin China yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, Xi kini siap mengamankan masa jabatannya yang ketiga dalam kekuasannya yang bersejarah.

Satu dekade yang lalu, hanya sedikit yang diketahui mengenai Xi, terlepas dari fakta bahwa dia adalah seorang “pangeran” karena ayahnya merupakan salah satu pemimpin revolusioner China.

Baca juga: Rangkuman Kongres Partai Komunis China: Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga, Masalah Taiwan dan Hongkong

Garis keturunan itu membantunya memenangi dukungan dari para tetua partai, yang berperan penting membawanya menguasai Partai Komunis China (PKC), karena para pemimpin ini sering kali masih memiliki pengaruh politik bahkan setelah pensiun.

“Sebelum diangkat, Xi Jinping dianggap sebagai sosok yang bisa berkompromi dengan semua orang,” kata Joseph Fewsmith, pakar politik elit China di Universitas Boston.

Tetapi 10 tahun kemudian, otoritas Xi tampaknya tidak perlu dipertanyakan lagi, dan kekuatannya tidak tertandingi. Bagaimana itu bisa terjadi?

Baca juga: Kongres Partai Komunis China Rampung, Xi Jinping Dipastikan Jabat Sekjen Kali Ketiga

Kekuatan politik tumbuh dari laras senjata

Ilustrasi kuasa Xi Jinping di China.GETTY IMAGES/DAVIES SURYA via BBC INDONESIA Ilustrasi kuasa Xi Jinping di China.

Mao Zedong, bapak pendiri China Komunis, pernah mengatakan, “Kekuatan politik tumbuh dari laras senjata.”

Setelah berdirinya Republik Rakyat China pada 1949, Mao memastikan bahwa partai lah yang mengendalikan Tentara Pembebasan Rakyat (TPR), bukan negara. Sejak itu, pemimpin PKC juga menjadi ketua Komisi Militer Pusat (KMP).

Xi lebih beruntung dibandingkan pendahulunya, Hu Jintao, karena dia langsung menjadi ketua KMP.

Dia juga tidak membuang-buang waktunya dan segera menyingkirkan oposisi di dalam angkatan bersenjata.

Episode paling mengejutkan terjadi pada 2014 dan 2015, ketika mantan Wakil Ketua KMP Xu Caihou dan mantan Jenderal TPR Guo Boxiong dituduh korupsi.

Baca juga: PM Li Keqiang Tak Dipilih Masuk Komite Sentral Partai Komunis China, Sinyal Apa?

“Mereka sudah pensiun ketika tuduhan itu muncul, tapi kemampuan Xi menargetkan mereka mengurangi pengaruh lama mantan pemimpin China Jiang Zemin di TPR,” kata Joel Wuthnow, seorang rekan senior di Universitas Pertahanan Nasional yang didanai oleh Pentagon.

"Itu juga mengirim sinyal kuat kepada para perwira militer yang masih aktif bahwa tidak ada orang yang melawan kendali Xi yang kebal dari bahaya," tambahnya.

Pada 2015, Xi juga merombak struktur militer. Dia menutup empat markas militer –staf, politik, logistik dan persenjataan—lalu menggantinya dengan 15 badan yang lebih kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com