Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Rusia Patahkan Lengan dengan Palu, Diduga untuk Hindari Mobilisasi Parsial

Kompas.com - 30/09/2022, 23:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pria Rusia direkam mematahkan lengannya menggunakan palu yang diayunkan temannya, diduga agar tidak dipanggil untuk perang di Ukraina.

Kremlin pekan lalu mengumumkan mobilisasi parsial dengan memanggil tentara cadangan dan orang-orang berpengalaman militer atau usia layak tempur, guna menambah kekuatan di garis depan perang.

Namun, sejumlah warga Rusia menghindarinya dengan langsung melarikan diri ke luar negeri atau mencoba melukai diri mereka sendiri.

Bahkan, pencarian "cara mematahkan lengan" sempat memuncaki Google Trend Rusia dalam sekejap karena saking banyaknya dicari orang.

Baca juga: Cara Patahkan Lengan Puncaki Google Trend Rusia Usai Putin Umumkan Mobilisasi Parsial

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (29/9/2022), beredar video yang menunjukkan seorang pria memegang palu godam bergagang panjang dan tampaknya dia pukul ke lengan calon tentara cadangan yang akan dimobilisasi.

Calon tentara cadangan itu menaruh tangan kirinya di atas bangku, dan menutupi wajahnya dengan tangan satunya saat dipukul keras dengan palu.

Setelah dipukul dia berdiri dan mengumpat sambil memegangi lengannya yang lemas, sementara teman yang memukulnya menghilang dari layar kamera.

Pria yang memukulnya terdengar berkata, "Kolyan, apakah semuanya baik-baik saja? Iya kan?"

Seorang wanita lalu bersuara, "Mengapa dia melarikan diri?"

Lalu calon tentara cadangan itu menjawab, "Dia berjanji akan menyerangku."

Baca juga:

Sebanyak dua wanita kemudian memeriksa lengannya yang lemas. Salah satu bertanya, "Apakah itu sulit? Apakah dia gagal mematahkan lenganmu?"

Pria yang mengayunkan palu godam terdengar bertanya, "Apa maksudmu? aku tidak…..?"

Tidak diketahui apakah lengan calon tentara itu akhirnya patah atau mengalami cedera yang membuatnya terhindari dari panggilan mobilisasi parsial.

Sementara itu, warga Rusia lainnya berusaha melarikan diri ke negara-negara yang jauh seperti Finlandia, Georgia, Kazakhstan, dan Mongolia.

Setelah serangan balasan Ukraina bulan ini membuat pasukan Moskwa mengalami kemunduran besar di medan perang, Rusia memanggil 300.000 tentara cadangan untuk bergabung dalam pertempuran, juga memperingatkan bisa menggunakan senjata nuklir.

Baca juga: Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com