Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Rusia Patahkan Lengan dengan Palu, Diduga untuk Hindari Mobilisasi Parsial

Kremlin pekan lalu mengumumkan mobilisasi parsial dengan memanggil tentara cadangan dan orang-orang berpengalaman militer atau usia layak tempur, guna menambah kekuatan di garis depan perang.

Namun, sejumlah warga Rusia menghindarinya dengan langsung melarikan diri ke luar negeri atau mencoba melukai diri mereka sendiri.

Bahkan, pencarian "cara mematahkan lengan" sempat memuncaki Google Trend Rusia dalam sekejap karena saking banyaknya dicari orang.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (29/9/2022), beredar video yang menunjukkan seorang pria memegang palu godam bergagang panjang dan tampaknya dia pukul ke lengan calon tentara cadangan yang akan dimobilisasi.

Calon tentara cadangan itu menaruh tangan kirinya di atas bangku, dan menutupi wajahnya dengan tangan satunya saat dipukul keras dengan palu.

Setelah dipukul dia berdiri dan mengumpat sambil memegangi lengannya yang lemas, sementara teman yang memukulnya menghilang dari layar kamera.

Pria yang memukulnya terdengar berkata, "Kolyan, apakah semuanya baik-baik saja? Iya kan?"

Seorang wanita lalu bersuara, "Mengapa dia melarikan diri?"

Lalu calon tentara cadangan itu menjawab, "Dia berjanji akan menyerangku."

  • Pria Rusia Ramai-ramai Tinggalkan Negaranya Usai Perintah Mobilisasi Parsial, Khawatir Dikirim ke Ukraina
  • Beragam Alasan Warga Rusia Hindari Mobilisasi Parsial, Tak Mau Ikut Perang di Ukraina
  • Warga Rusia Sikat Habis Tiket Pesawat ke Luar Negeri Usai Putin Perintahkan Mobilisasi Parsial

Sebanyak dua wanita kemudian memeriksa lengannya yang lemas. Salah satu bertanya, "Apakah itu sulit? Apakah dia gagal mematahkan lenganmu?"

Pria yang mengayunkan palu godam terdengar bertanya, "Apa maksudmu? aku tidak…..?"

Tidak diketahui apakah lengan calon tentara itu akhirnya patah atau mengalami cedera yang membuatnya terhindari dari panggilan mobilisasi parsial.

Sementara itu, warga Rusia lainnya berusaha melarikan diri ke negara-negara yang jauh seperti Finlandia, Georgia, Kazakhstan, dan Mongolia.

Setelah serangan balasan Ukraina bulan ini membuat pasukan Moskwa mengalami kemunduran besar di medan perang, Rusia memanggil 300.000 tentara cadangan untuk bergabung dalam pertempuran, juga memperingatkan bisa menggunakan senjata nuklir.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/30/230000970/pria-rusia-patahkan-lengan-dengan-palu-diduga-untuk-hindari-mobilisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke