Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Patahkan Lengan Puncaki Google Trend Rusia Usai Putin Umumkan Mobilisasi Parsial

Kompas.com - 22/09/2022, 10:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Warga Rusia terpantau ramai-ramai mengakses Google untuk mencari cara mematahkan lengan, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan perintah mobilisasi parsial pada Rabu (21/9/2022) pagi.

Putin dan pejabat militer dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional mengatakan, sekitar 300.000 tentara cadangan akan segera direkrut untuk berperang dalam invasi ke Ukraina.

Rusia saat ini kehilangan beberapa wilayah yang sempat direbut di Ukraina, di tengah serangan balik negara pro-Barat tersebut.

Baca juga: Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II

Putin juga memberitahu NATO bahwa dia tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir, seraya memperingatkan Rusia memiliki berbagai cara penghancuran dan akan menggunakan semua cara yang dimiliki jika integritas teritorialnya terancam.

Selang dua jam setelah pidato Putin, pencarian di Google untuk "cara mematahkan lengan di rumah" melonjak cepat di Rusia, naik dari peringkat 0 menjadi 100 yang merupakan skala tertinggi di data Google Trends, menurut Newsweek.

Selain mencari cara mematahkan lengan, warga Rusia juga menyikat habis tiket penerbangan ke luar negeri meski harganya melonjak tinggi.

Dikutip dari Reuters, perintah Putin diumumkan pada pagi hari dan menimbulkan kekhawatiran beberapa pria yang usianya masuk syarat bertempur tidak diizinkan meninggalkan Rusia.

Data Google Trends menunjukkan lonjakan pencarian untuk Aviasales, situs pemesanan penerbangan paling populer di Rusia.

Penerbangan langsung dari Moskwa ke Istanbul di Turki dan Yerevan di Armenia, dua tujuan yang memungkinkan orang Rusia masuk tanpa visa, terjual habis pada Rabu (21/9/2022) menurut data Aviasales.

Penerbangan dari Moskwa ke Istanbul melalui Turkish Airlines ludes terjual hingga Minggu (25/9/2022).

Beberapa rute dengan transit termasuk dari Moskwa ke Tbilisi (ibu kota Georgia) juga habis, sementara tiket termurah ke Dubai harganya di atas 300.000 rubel (Rp 73,33 juta)--sekitar lima kali upah bulanan rata-rata Rusia.

Tarif sekali jalan ke Turki melonjak hingga hampir 70.000 rubel (Rp 17,18 juta), dibandingkan sekitar 22.000 rubel (Rp 5,39 juta) seminggu yang lalu, menurut data Google Flights.

Baca juga:

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam pertemuan Dewan Negara di sisi Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Selasa, 6 September 2022. Baru-baru ini beberapa pejabat pro-Moskwa merencanakan referendum wilayah Ukraina untuk berhabung dengan Rusia.AP PHOTO Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam pertemuan Dewan Negara di sisi Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Selasa, 6 September 2022. Baru-baru ini beberapa pejabat pro-Moskwa merencanakan referendum wilayah Ukraina untuk berhabung dengan Rusia.
Dikutip dari New York Post pada Rabu (21/9/2022), ratusan orang ditangkap di seluruh Rusia dalam beberapa jam setelah dekrit militer diumumkan, menurut kelompok pemantau protes independen OVD-Info.

Demonstrasi anti-perang dan pelaporan perang secara independen dinyatakan ilegal di Rusia sejak awal tahun ini.

Menurut dekrit yang diterbitkan di situs web Kremlin, mobilisasi pasial hanya akan berlaku untuk tentara cadangan dengan pengalaman militer.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berujar, ini berarti akan membuat sekitar 300.000 prajurit tersedia.

Dia menambahkan, hanya orang berpengalaman tempur dan layanan relevan yang akan dimobilisasi. Ada kira-kira 25 juta orang yang memenuhi kriteria itu, tetapi hanya sekitar 1 persen dari mereka yang akan dimobilisasi.

Mereka akan diberikan lebih banyak pelatihan sebelum dikerahkan ke Ukraina, dan tidak termasuk pelajar atau orang yang hanya bertugas sebagai wajib militer.

Baca juga: Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com