KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina telah mencapai hari ke-196 sejak dimulainya perang akhir Februari lalu.
Pasukan Ukraina telah menyerang kota Balakliia di timur yang diduduki Rusia di wilayah Kharkiv, menurut seorang pejabat senior yang ditunjuk Rusia.
Wakil Menteri Informasi Republik Rakyat Donetsk, Daniil Bezsonov menambahkan bahwa jika kota itu hilang, pasukan Rusia di Izium akan menjadi rentan di sisi barat laut mereka.
Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa “serangan balik sedang berlangsung dan … pasukan kami menikmati beberapa keberhasilan.”
Berikut beberapa peristiwa penting yang terangkum dalam rangkuman hari ke-196 serangan Rusia ke Ukraina:
Baca juga: Simpanse Kabur di Tengah Medan Perang Ukraina, Dibujuk Kembali dengan Jas Hujan dan Sepeda
Serangan balasan Ukraina terjadi di timur dan timur laut Ukraina serta di selatan, kata seorang penasihat senior presiden.
Menulis di Telegram, Oleksiy Arestovych mengatakan bahwa dalam beberapa bulan mendatang Ukraina dapat mengharapkan kekalahan pasukan Rusia di wilayah Kherson di tepi barat Sungai Dnieper dan kemajuan signifikan Ukraina di timur.
Pasukan Ukraina merencanakan kampanye panjang dan brutal dengan tujuan merebut kembali sebagian besar wilayah Kherson yang diduduki Rusia pada akhir tahun, menurut laporan.
Tujuan Ukraina untuk merebut kembali Kherson pada akhir 2022 adalah ambisius tetapi mungkin, kata para pejabat AS.
Ukraina mengklaim telah menghancurkan jembatan strategis utama yang digunakan oleh pasukan Rusia di Kherson.
Baca juga: Putin Serukan Peninjauan Kembali Kesepakatan Gandum Ukraina
Angkatan bersenjata Ukraina membagikan serangkaian gambar satelit yang dimaksudkan untuk menunjukkan struktur yang rusak pada Selasa (6/9/2022) malam.
Militer mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan "kerusakan signifikan pada jembatan Daryiv itu sendiri" serta kerusakan pada sebuah bangunan di dekat sungai.
Pasukan Ukraina bisa berada dalam posisi untuk merebut seluruh tepi kanan Dnieper, termasuk kota Kherson, pada Oktober, menurut seorang jenderal Perancis.
Panglima militer tertinggi Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pangkalan udara Rusia di Krimea.
Serangan itu menggunakan rudal atau roket dan 10 pesawat tempur hancur, katanya.