Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rusia Mulai Lebih Banyak Bertahan, Sementara Ukraina Leluasa Menyerang…

Kompas.com - 21/08/2022, 19:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jelang enam bulan invasi Rusia ke Ukraina, sekarang pasukan Presiden Vladimir Putin disebut mulai berada dalam posisi bertahan sementara Ukraina dapat leluasa menyerang.

"Sekarang, RU (Rusia) bertahan di lebih banyak tempat melawan ancaman konvensional UKR (Ukraina) yang berkembang dan meluasnya perang gerilya. UKR telah beralih ke serangan dan dapat pilih di mana mereka menyerang; RU sekarang bertahan," kata Pensiunan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Mark Hertling di Twitter pada Sabtu (20/8/2022).

Menurutnya tujuan awal invasi Rusia berada di luar kemampuan mereka, sementara mengurangi target perang kini tidak membantu situasi di lapangan.

Baca juga: Ukraina Terkini: Ledakan Kembali Hantam Crimea, Rudal Rusia Lukai Belasan Orang di Selatan

Pensiunan jenderal AS itu menambahkan bahwa pasukan Rusia di lapangan telah terbukti "dipimpin dengan buruk, tidak terlatih & dengan semangat rendah" dan bahwa mereka tidak dapat melakukan operasi senjata gabungan (CAO) di Ukraina.

CAO adalah kombinasi dari infanteri, tank, kekuatan api ofensif dan defensif, penerbangan, dan intel.

Tentara Presiden Rusia Vladimir Putin disebut telah menderita sejumlah besar korban selama perang.

Pejabat Departemen Pertahanan AS Colin Kahl memperkirakan awal bulan ini bahwa Moskwa telah melihat hingga 80.000 korban dalam waktu kurang dari enam bulan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan minggu ini bahwa kegagalan Rusia untuk "menegakkan disiplin pertempuran tingkat rendah" telah menyebabkan "kinerja buruk pasukan Rusia" baru-baru ini.

Sekutu AS itu juga menilai bahwa kegagalan awak tank Rusia menyebabkan "gesekan berat" dalam pertempuran.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-178 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Lanjutkan Operasi Ofensif ke Kramatorsk, Kehadiran Putin di KTT G20 Bali

"Rusia datang ke pertarungan ini dengan berpikir mereka bisa melakukan 'serangan seperti Badai Gurun' yang akan selesai dalam beberapa hari. Ini delusi," kicau Hertling Sabtu (20/8/2022).

"Mereka tidak memiliki kepemimpinan, pelatihan, peralatan, untuk melakukannya. Mengingat budaya dan sistem RU (Rusia), mereka tidak mampu memperbaikinya."

Pensiunan jenderal AS itu mengaku Ukraina saat ini tidak memiliki pelatihan atau jenis organisasi atau peralatan untuk melaksanakan CAO skala besar.

Namun, pasukan Ukraina menurutnya "relatif" terlatih dengan baik dan memiliki semangat kerja yang tinggi, karena mereka terus menerima dukungan dari pemerintah dan warga negara mereka.

“Jangan salah paham, Ukraina ‘dapat’ melakukan operasi defensif, serangan balik, serangan tergesa-gesa dan CAO skala kecil." kata Hertling sebagaimana dilansir Newsweek.

Ukraina diakuinya belum mampu melakukan CAO skala besar di area yang luas. Tapi, mereka beradaptasi, berlatih dengan sekutu, menggabungkan peralatan baru, dan melakukannya dengan sangat cepat.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Meracuni Tentaranya di Zaporizhzhia, Ini yang Dikatakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

Global
Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com