VILNIUS, KOMPAS.com - Pemerintah Lituania akan mengirimkan drone temput Bayraktar TB2, yang awalnya dibayar melalui crowdfunding (urunan dana masyarakat) oleh warga Lituania, ke Ukraina pada Rabu (6/7/2022) malam, kata Menteri Pertahanan Lituania Arvydas Anusauskas.
Lituania mengumpulkan hampir 6 juta euro untuk drone bagi Ukraina pada Mei, sebagian besar dalam sumbangan kecil.
Namun setelah itu, pembuat drone tempur dari Turkiye, Baykar, memutuskan untuk menyumbangkannya sebagai gantinya.
Baykar dan Lithuania sepakat bahwa 1,5 juta euro akan dihabiskan untuk mempersenjatai drone dengan sisa uang crowdfunded untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.
Baykar mengirimkan drone ke Lithuania dengan lebih banyak persenjataan, kata Anusauskas.
"Ini tidak akan mengubah jalannya perang. Ini adalah isyarat simbolis (dukungan) dari negara Lituania kepada Ukraina," kata Anusauskas kepada Reuters.
Pada Rabu (6/7/2022), ribuan orang berkumpul di lapangan terbang militer dekat Siauliai untuk melihat drone tempur Bayraktar TB2, yang dihiasi dengan logo elang dan warna Lituania dan Ukraina.
"Saya berdonasi, jadi saya datang untuk melihat hasilnya," kata Ieva Skeryte, usai berfoto selfie.
"Saya merasa kasihan pada Ukraina dan tidak ingin berada dalam situasi mereka."
Baca juga: Rincian Panggilan Putin-Macron Sebelum Invasi ke Ukraina Bocor
Ukraina telah membeli lebih dari 20 drone bersenjata Bayraktar TB2 dari Baykar dalam beberapa tahun terakhir dan memesan 16 lagi pada 27 Januari. Batch itu dikirim pada awal Maret.
"Kami, Baykar, memutuskan tidak dapat menerima uang orang untuk menjual pesawat kami (mencari keuntungan), tetapi kami membuat keputusan untuk berkontribusi pada solidaritas dengan menyumbangkan yang terbaik yang kami miliki, dan ini dia," kata Chief Operating Officer Baykar, Haluk Bayraktar, kepada Reuters di sela-sela acara.
Lebih lanjut menurut dia, Baykar sedang mengembangkan teknologinya untuk menjadi mandiri, dan untuk mendukung negara saudara.
“Ukraina sedang berjuang untuk kebebasannya sekarang, itu adalah tugas bagi kami untuk mendukung Ukraina", tambahnya. "Target kami bukan untuk memaksimalkan pendapatan atau keuntungan kami."
Baykar mengatakan pekan lalu akan menyumbangkan tiga TB2 ke Ukraina, setelah kampanye crowdfunding di sana mengumpulkan cukup dana untuk membeli "beberapa."
Baca juga: Zelensky Ungkap Rasa Frustrasi, Militer Ukraina Buat Keputusan Tanpa Dia
Ayah Haluk mendirikan perusahaan asal Istanbul Turkiye itu pada 1980-an. Dia menjalankannya dengan saudaranya Selcuk, yang menikah dengan putri Presiden Turkiye Tayyip Erdogan.
Bayraktar mengatakan Drone Bayraktar TB2 sekarang telah diekspor ke lebih dari 22 negara. Pada November, saudaranya mengatakan pengiriman saat itu hingga ke 13 negara.
"Baykar memproduksi lebih dari 200 (TB2) unit untuk tahun ini. Kapasitas akan segera meningkat berlipat ganda. Kami sedang meningkatkan", kata Bayraktar.
"Ini dapat diandalkan, terbukti, dan rasio biaya terhadap kinerjanya, dibandingkan dengan aset lain, sangat menarik."