Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Borong Minyak Rusia, Kerugian Moskwa Berkurang

Kompas.com - 25/06/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - China telah meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia pada Mei, menurut data bea cukai yang dirilis pada Senin (20/6/2022).

Tindakan itu membantu mengimbangi kerugian yang dialami Rusia akibat pengurangan pembelian dari sejumlah negara Barat yang menerapkan sanksi atas invasi yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina.

Lonjakan tersebut berarti Rusia telah menggantikan Arab Saudi untuk menjadi penyedia minyak utama bagi China, di saat negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap ekspor energi Moskwa.

Baca juga: Uni Eropa Siapkan Rencana Hidup Tanpa Gas Rusia

China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, mengimpor sekitar 8,42 juta ton minyak dari Rusia pada bulan lalu, naik 55 persen dari jumlah yang dicapai tahun lalu.

Beijing telah menolak untuk secara terbuka mengutuk perang Rusia di Ukraina dan justru mengambil keuntungan ekonomi dari tetangganya yang terisolasi itu.

China sendiri diketahui mengimpor 7,82 juta ton minyak dari Arab Saudi pada Mei.

Baca juga: Pejabat yang Ditunjuk Rusia di Ukraina Tewas karena Ledakan

China membeli produk energi Rusia senilai 7,47 miliar dollar AS pada bulan lalu, sekitar 1 miliar dollar AS lebih banyak dari pada April, menurut Bloomberg News.

Data bea cukai baru itu muncul empat bulan setelah perang di Ukraina, ketika pembeli dari Amerika dan Eropa menghindari impor energi Rusia atau berjanji untuk memangkasnya selama beberapa bulan mendatang.

Permintaan energi dari Asia, terutama dari China dan India, ikut menutup sebagian kerugian bagi Rusia.

Baca juga: Tanpa Gas Rusia, Jerman Hanya Bisa Bertahan 2,5 Bulan

India membeli enam kali lebih banyak minyak Rusia dari Maret hingga Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara impor China selama periode tersebut meningkat sebanyak tiga kali lipat, menurut data dari perusahaan riset Rystad Energy.

Menurut laporan minyak global terbaru dari Badan Energi Internasional, India telah menyalip Jerman dalam dua bulan terakhir sebagai importir minyak mentah Rusia terbesar kedua.

China telah menjadi pasar minyak mentah terbesar Rusia sejak 2016.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Dikenai Banyak Sanksi Barat, Rusia Jadi Sumber Minyak Utama China.

Baca juga: Pertemuan BRICS, Bukti Rusia Masih Punya Sekutu Kuat meski Digempur Sanksi Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com