Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft: Rusia Makin Tingkatkan Spionase Dunia Maya, Sasar 42 Negara

Kompas.com - 23/06/2022, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan intelijen Rusia telah meningkatkan upaya mereka untuk meretas jaringan komputer AS dan pemerintah sekutu untuk mengumpulkan informasi intelijen sejak perang di Ukraina dimulai.

Hal ini jadi temuan baru Microsoft yang diterbitkan Rabu (22/6/2022).

Dilansir CNN, organisasi Amerika jadi target utama dari upaya peretasan Rusia di luar Ukraina, menurut Microsoft.

Baca juga: PM Inggris: Rusia Akan Segera Kekurangan Senjata dan Tentara untuk Perang di Ukraina

Tetapi dugaan peretasan Rusia telah menjangkau 42 negara, dan berbagai sektor yang mungkin memiliki informasi berharga terkait perang, dari pemerintah, lembaga think tank hingga kelompok kemanusiaan.

Ini adalah pengingat dari nafsu rakus yang dimiliki operasi siber Rusia untuk informasi strategis karena Kremlin lebih terisolasi di panggung internasional dibanding beberapa dekade terakhir.

Upaya peretasan tersebut telah berhasil menembus pertahanan 29 persen dari waktu, menurut Microsoft.

Dari pelanggaran yang berhasil itu, seperempatnya mengakibatkan data dicuri dari jaringan.

Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya

Tetapi mengukur "keberhasilan" spionase dunia maya Rusia itu sulit. Microsoft mengatakan tidak memiliki pandangan penuh tentang peretasan karena beberapa pelanggan menyimpan data di sistem mereka sendiri daripada di infrastruktur komputasi awan Microsoft.

CNN telah menghubungi Kedutaan Besar Rusia di Washington untuk memberikan komentar. Moskwa jelas secara konsisten membantah tuduhan peretasan.

Berbagai pemerintah kemungkinan telah meningkatkan aktivitas siber ofensif mereka terkait dengan perang Ukraina.

Komando Cyber, unit peretasan militer AS, telah melakukan "spektrum penuh" operasi ofensif, defensif, dan informasi untuk mendukung Ukraina, kepala komando mengonfirmasi bulan ini.

Baca juga: Lituania: Rusia Berbohong tentang Blokade Jalur Kereta Api ke Kaliningrad

China juga telah melatih beberapa peretasnya yang sangat cakap mengenai target yang terkait dengan perang Ukraina, menurut peneliti keamanan siber.

Peretas China yang dicurigai tampaknya mencoba membobol komputer yang terhubung dengan pejabat di kota Blagoveshchensk Rusia, dekat perbatasan China, menurut perusahaan keamanan siber Secureworks.

Pejabat AS terus mempelajari upaya Rusia untuk melengkapi perang kinetiknya di Ukraina dengan operasi cyber.

Dugaan insiden peretasan Rusia yang signifikan di Ukraina sejak invasi Februari termasuk peretasan operator satelit, yang melumpuhkan layanan internet untuk puluhan ribu modem satelit saat invasi berlangsung.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-119 Serangan Rusia ke Ukraina, Rencana Pertemuan Jokowi-Putin, Koridor Gandum Ukraina Dibuka

Gelombang peretasan penghapusan data yang bertujuan untuk mengacaukan lembaga pemerintah Ukraina juga sempat terjadi.

Pejabat Ukraina juga menuduh Rusia mengarahkan lalu lintas internet di bagian Ukraina yang diduduki melalui penyedia internet Rusia dan membuat koneksi tersebut disensor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com