KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Seorang murid di Malaysia mengungkapkan kesedihannya, karena orangtuanya kecewa setelah dia mendapat 6 nilai A dalam ujian
Kesedihan siswa itu diunggah ke media sosial oleh akun Twitter @fedtriyahya pada Kamis (16/6/2022).
Dalam tangkapan layar pesan murid tersebut, si pelajar mengatakan bahwa dirinya senang dengan nilai yang didapatnya.
“Selama uji coba, saya mendapat 4 A dan 2 G. Tapi untungnya, untuk SPM (ujian semester), saya mendapat total 6 A tanpa G. Aku pikir orangtuaku akan bangga,” tulisnya dikutip dari World of Buzz, Senin (20/6/2022).
“Saat menelepon ibuku, yang dia bilang hanya 'kenapa A-nya sedikit?'. Sampai di rumah aku menangis. Kenapa dia tidak bisa memberi selamat kepadaku atau berkata bangga denganku?"
Terus terbang tinggi dik. Hidup ni bukan soal A,B,C je. Luas dan jauh lagi perjalanan… pic.twitter.com/Xu1rR5XfhN
— Fedtri Yahya???????? (@fedtriyahya) June 16, 2022
Murid tersebut menambahkan bahwa dia iri pada orang-orang yang tidak mendapatkan hasil bagus, tetapi orangtuanya mendukung dan pengertian.
“Aku berharap para orangtua di luar sana bangga dengan prestasi anak-anaknya. Katanya orangtua memengaruhi emosi anak-anak mereka,” tambahnya.
“Sebelum sekolah aku serahkan hasilnya (ujian), aku mengecek secara online bahwa aku mendapat 4 A. Aku sangat senang memberitahu ayahku karena aku bangga mencapainya meskipun tidak enak badan selama pekan ujian,” cerita seorang netizen.
“Tetapi ayahku memandangiku dengan pandangan tidak puas dan ingin pulang. Guruku bertanya apakah ayahku ingin merayakannya dengan berfoto, tapi dia tidak mau."
Baca juga:
Warganet lain berkomentar, “Aku tidak pernah mendapatkan 'selamat' sepanjang hidupku dari keluargaku meskipun aku berhasil dalam studi. Tapi itu tidak masalah, yang penting kita mengakui prestasi kita (sendiri).”
Ada juga yang bercerita, “Aku mengalami reaksi seperti ini dari orangtuaku sejak masih kecil sampai sekarang--berusia 28 tahun. Tentu saja, itu sangat menyakitkan, tetapi aku tidak mau adik-adikku merasakan apa yang kurasakan. Setiap kali mereka memberitahuku tentang pencapaiannya, aku akan memuji dan memberi mereka sesuatu.”
Sementara itu, beberapa netizen memihak orangtua murid tadi dan berusaha membelanya.
Salah satunya menulis, “Ibunya bangga. Tapi dia punya ego dan tidak tahu bagaimana menunjukkan perhatian dan cinta… di dalam hatinya, dia pasti merasa bangga dan menceritakan (kepada) teman, tetangga, dan saudaranya.”
“Keberhasilanmu adalah buah dari doa ibumu,” komentar netizen lain.
Baca juga: Dokter Ini Viral Setelah Bagikan Trik Tidur Cepat, Hanya Pijat Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.