Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah PM Belanda Setia Pakai Nokia Lawas: Saya Bingung Ngetik Pakai Smartphone

Kompas.com - 19/05/2022, 14:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DEN HAAG, KOMPAS.com - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte masih setia menggunakan ponsel Nokia lawasnya ketika orang-orang sudah beralih ke smartphone.

Dikutip dari taketonews, ponsel PM Belanda Mark Rutte adalah Nokia 301.

Pada Rabu (18/5/2022) ia mengatakan, sudah bertahun-tahun rutin menghapus pesan di ponsel tuanya itu untuk menghemat ruang penyimpanan.

Akan tetapi, dia menekankan bahwa semua pesan-pesan penting sudah diarsipkan.

Baca juga: Pria Ini Telan Ponsel Nokia 3310 Bulat-bulat

Mark Rutte memilih sendiri pesan mana yang akan dihapus dan cukup penting untuk diteruskan ke pejabat pemerintah.

"Saya selalu melakukannya," kata Mark Rutte dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut laman GSM Arena, Nokia 301 adalah ponsel yang diluncurkan pada April 2013. Kapasitas memori internalnya 256 MB dengan slot micro SD.

Perdana menteri berusia 55 tahun itu memang orang yang lekat dengan citra hemat dan sederhana. Ia bahkan mengendarai sepeda ke tempat kerja.

Media Belanda menjulukinya "Teflon premier" karena kemampuannya bertahan dari skandal-skandal yang menimpanya.

Rutte menambahkan, dia tidak pernah sengaja menahan hal-hal penting dengan memilih teks mana yang akan dihapus.

Ia mengaku tidak suka smartphone karena membuatnya sulit mengetik, sehingga lebih memilih untuk tetap menggukanan Nokia 301-nya.

Namun, ponsel jadulnya kini mulai melambat karena ada ribuan pesan dan dia mulai menghapus beberapa di antaranya, katanya.

Di bawah hukum Belanda, beberapa korespondensi pemerintah harus disimpan antara lain untuk dapat menjelaskan kepada publik mengapa kebijakan tertentu telah dibuat.

Baca juga:

Koran De Volkskrant pernah mengajukan tawaran ke pengadilan untuk mengakses pesan teks Mark Rutte pada 2020, berdasarkan putusan terpisah tahun sebelumnya bahwa pesan SMS dan WhatsApp termasuk dalam undang-undang.

Akan tetapi, surat kabar itu terkejut hanya menerima pesan yang diteruskan dari Mark Rutte ke stafnya, lalu menginginkan informasi lebih lanjut.

Seorang pengacara yang mewakili Pemerintah Belanda pada Selasa (17/5/2022) mengatakan, Rutte melakukan pengarsipan real-time dan tidak ada alasan untuk mencurigai adanya kecurangan oleh perdana menteri.

Penasihat pers Rutte sementara itu mengonfirmasi bahwa PM Belanda tersebut sekarang memiliki smartphone karena ponsel lawasnya tidak mendapat sinyal selama kunjungan ke Amerika Serikat.

Ini bukan kontroversi politik pertama yang menimpa Mark Rutte, ketua partai kanan-tengah VVD yang telah menjabat sejak 2010 dan akan menjadi perdana menteri terlama di Belanda akhir tahun ini.

Pemerintahannya sebelumnya terpaksa mengundurkan diri secara massal pada 2021 karena skandal tunjangan anak, sementara Mark Rutte lolos tipis dari mosi tidak percaya akhir tahun itu atas tuduhan berbohong tentang pembicaraan koalisi.

Baca juga: PM Belanda Minta Maaf ke Indonesia atas Kekejaman Masa Penjajahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com