Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Nuklir Kedua Ukraina Dilaporkan Rusak Setelah Diterjang Peluru

Kompas.com - 08/03/2022, 14:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WINA, KOMPAS.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Senin (8/3/2022), bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang adanya peluru artileri yang merusak fasilitas penelitian nuklir di Kota Kharkiv, Ukraina yang terkepung pasukan Rusia.

Untungnya, kerusakan tersebut tidak menimbulkan konsekuensi radiologis.

Badan PBB yang berbasis di Wina itu mengatakan pihak berwenang Ukraina melaporkan serangan terjadi pada Minggu (5/3/2022).

Baca juga: Rusia Mengaku Temukan Bukti Program Biologis Militer di Ukraina yang Dibiayai AS

IAEA menerima laporan sejauh ini tidak ada peningkatan level radiasi di lokasi tersebut.

“Karena persediaan bahan radioaktif di situs tersebut sangat rendah dan disimpan pada status subkritis, kerusakan yang dilaporkan tidak akan memiliki konsekuensi radiologis," jelas IAEA, dikutip dari AFP.

Fasilitas ini merupakan bagian dari Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv, sebuah lembaga penelitian yang memproduksi bahan radioaktif untuk aplikasi medis dan industri.

Kharkiv telah berada di bawah serangan penembakan dan rudal Rusia yang intens dalam beberapa hari terakhir, ketika Moskwa mencoba meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk menyerah.

Institut nuklir itu sendiri dilaporkan telah menjadi pusat teori konspirasi online dan klaim yang tidak berdasar di media Rusia bahwa Ukraina berusaha mengembangkan "dirty bomb", yakni istilah untuk senjata nuklir mentah yang mampu menyebabkan korban massal.

IAEA mengatakan ini hanyalah contoh terbaru dari fasilitas nuklir yang terperangkap dalam perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Pasukan Rusia Tingkatkan Cengkeraman di PLTN Zaporizhzhia

"Kami telah mengalami beberapa episode yang membahayakan keselamatan di lokasi nuklir Ukraina," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi.

Ada laporan kerusakan fasilitas pembuangan limbah radioaktif di dekat Kyiv dan Kharkiv dan pasukan Rusia telah menghantam pembangkit nuklir Zaporizhzhia, menyebabkan kebakaran yang harus dipadamkan.

IAEA mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia sekarang berada di bawah kendali pasukan Rusia, menghalangi pengiriman suku cadang dan obat-obatan ke sana.

Di Ukraina, kini hanya dua dari enam reaktor fasilitas yang beroperasi.

Komunikasi juga telah terputus dengan fasilitas nuklir kecil di selatan Kota Mariupol yang kini dikepung pasukan Rusia, membuat penduduk tanpa listrik atau air mengalir.

IAEA telah mendesak Moskwa dan Kyiv untuk menyetujui rencana untuk melindungi fasilitas nuklir.

Grossi telah menawarkan untuk melakukan perjalanan ke PLTN Chernobyl yang terkenal -lokasi bencana 1986 - di mana 200 lebih staf telah berada di lokasi selama 12 hari berturut-turut.

Baca juga: Rangkuman Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Duduki PLTN Zaporozhzhia, Harga Roti Naik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com