BRUSSELS, KOMPAS.com - Para pemimpin negara-negara Uni Eropa dalam KTT pekan ini akan sepakat melepas ketergantungan impor gas, minyak, dan batu bara dari Rusia.
Hal tersebut diperlihatkan oleh draft atau rancangan pernyataan, menandai titik balik kebijakan Uni Eropa terhadap Moskwa yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu di Versailles pada Kamis (10/3/2022) dan Jumat (11/3/2022) untuk membahas peningkatan kemampuan pertahanan bersama mereka, dan tawaran Ukraina menjadi anggota blok 27 negara tersebut.
Baca juga: Jerman, Inggris, dan Belanda Peringatkan Eropa: Jangan Setop Impor Energi dari Rusia
Belajar dari pengalaman kekurangan pasokan microchip dan obat-obatan selama pandemi Covid-19, para pemimpin Uni Eropa juga akan membahas bagaimana membuat UE lebih mandiri secara strategis dari pemasok global di sektor-sektor ini.
"Kami sepakat untuk menghapus ketergantungan kami pada impor gas, minyak, dan batu bara Rusia," kata rancangan pernyataan para pemimpin tersebut, yang dilihat oleh Reuters.
Akan tetapi tugasnya akan sulit, karena 45 persen impor gasnya dari Rusia, juga sekitar sepertiga dari minyaknya, dan hampir setengah dari batubaranya.
Ini membuat blok tersebut rentan jika Rusia memutuskan untuk membalas kebijakan Uni Eropa dengan membatasi ekspor.
Keputusan tersebut menandai titik balik, karena tahun lalu Jerman masih mendorong pengoperasian pipa gas Nord Stream 2 Rusia, sementara Italia, Austria, atau Hongaria--termasuk negara-negara Uni Eropa yang paling bergantung pada pasokan energi Rusia--tidak terburu-buru untuk mencari alternatif.
Namun, invasi perang Rusia Ukraina mengubah segalanya, kata para pemimpin Uni Eropa.
"Perang agresi Rusia merupakan pergeseran mendalam dalam sejarah Eropa," lanjut rancangan pernyataan tersebut.
"Menghadapi ketidakstabilan yang meningkat, persaingan strategis, dan ancaman keamanan, kami memutuskan untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab atas keamanan kami dan mengambil langkah tegas lebih lanjut guna membangun kedaulatan Eropa kami, mengurangi ketergantungan kami, dan merancang model pertumbuhan serta investasi baru untuk tahun 2030," katanya.
Baca juga: Zelensky Resmi Daftarkan Ukraina ke Uni Eropa
Eropa juga akan mempercepat pengembangan energi terbarukan dan produksi komponen utamanya.
Selanjutnya, negara-negara Uni Eropa akan menghubungkan jaringan gas dan listrik Eropa untuk berbagi sumber daya dengan lebih baik, menyinkronkan jaringan listrik sepenuhnya, dan memperkuat perencanaan darurat untuk keamanan pasokan.
Di bidang strategis lainnya seperti produksi microchip, yang diperlukan untuk sebagian besar mesin dan elektronik canggih, rancangan tersebut menunjukkan para pemimpin akan menggandakan lebih dari dua kali lipat pangsa pasar Eropa dari produksi mereka menjadi 20 persen pada 2030.
Uni Eropa juga akan berupaya mengembangkan sektor farmasinya untuk menjadi pemimpin dalam bio-medis, dan berinvestasi dalam teknologi digital seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan penyebaran jaringan seluler 5G.
Makanan juga akan menjadi fokus. "Kami akan meningkatkan ketahanan pangan kami dengan mengurangi ketergantungan kami pada produk dan input pertanian impor," kata rancangan itu.
Baca juga: Rusia Tetapkan Negara yang Dianggap Tak Bersahabat, Ini Daftarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.