Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Rudal di Langit Ukraina, Zelensky: Tirai Besi Baru Telah Muncul

Kompas.com - 25/02/2022, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia di tiga sisi pada Kamis (24/2/2022) setelah Moskow melancarkan serangan terbesar ke negara Eropa itu sejak Perang Dunia Kedua.

Hal ini mendorong puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum fajar, ledakan dan tembakan terdengar sepanjang hari di ibukota Ukraina dan di tempat lain di negara itu, dengan sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas.

Baca juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Tewas pada Hari Pertama Serangan Rusia

Dilansir Reuters, serangan itu mengakhiri upaya diplomatik yang sia-sia selama berminggu-minggu oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang.

Di sisi lain, Rusia terus ingin menggambar ulang pengaturan keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa.

"Ini adalah serangan yang direncanakan," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih saat ia meluncurkan sanksi baru yang keras, dikoordinasikan dengan sekutu, terhadap bank Rusia, oligarki, dan perusahaan negara.

"Putin adalah agresor. Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya," katanya.

Baca juga: Krisis Rusia Vs Ukraina dan Pelajaran Awal bagi Indonesia

Dalam pidatonya, Putin mengatakan dia telah memerintahkan "operasi militer khusus" untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia, yang menjadi sasaran "genosida" di Ukraina.

Tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.

"Dan untuk ini kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," kata Putin.

Setelah malam tiba, sebuah gambar muncul dari pertempuran sengit di berbagai bidang.

Presiden Volodymyr Zelensky Kamis malam memerintahkan mobilisasi umum, yang akan dilakukan dalam waktu 90 hari, "untuk memastikan pertahanan negara".

Baca juga: Republik Ceko Berhenti Keluarkan Visa untuk Rusia

Seorang penasihat kantor kepresidenan Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, hanya 90 km (60 mil) utara Kiev.

Ada juga pertempuran di bandara Hostomel, tepat di luar Kiev, tempat pasukan terjun payung Rusia mendarat.

Seorang pejabat Ukraina kemudian mengatakan bahwa lapangan terbang itu telah direbut kembali, sementara seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan pasukan Rusia maju lebih dekat ke Kiev.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com