WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat federal AS melihat peningkatan seruan kekerasan, pada hari-hari menjelang peringatan satu tahun serangan Gedung Capitol 6 Januari.
Bersama dengan itu, ada juga penargetan politisi dan seruan untuk pemberontakan di forum ekstremis kekerasan domestik AS, menurut penegak hukum federal resmi melansir CNN pada Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Terungkap, Trump Berusaha Halangi Kesaksian Kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol
Namun pejabat dan sumber penegak hukum lainnya mengatakan sejauh ini masih belum ada yang menganjurkan rencana terkoordinasi atau ancaman khusus.
Peningkatan retorika kekerasan yang muncul ketika penegak hukum AS bersiap memperingati serangan Gedung Capitol pada Kamis (6/1/2022), membuat lembaga federal, negara bagian dan lokal di AS saling berbagi informasi dan meningkatkan keamanan.
Polisi Gedung Capitol AS baru-baru ini diperingatkan tentang unggahan online yang menyerukan "pemberontakan nyata" pada peringatan hari ini, menurut sumber penegak hukum.
Seorang pejabat senior keamanan Capitol mengatakan kepada CNN bahwa ancaman yang paling mungkin berasal dari aktor tunggal, sebuah kekhawatiran berkelanjutan untuk keamanan Capitol Hill.
Tetapi mereka tidak melacak ancaman kredibel apa pun terhadap Gedung Capitol, khusus untuk minggu ini.
Ada peningkatan dramatis ancaman yang dibuat terhadap anggota parlemen, yakni 9.600 pada 2021 saja, kata kepala Polisi Capitol minggu ini.
Baca juga: Dukun Kerusuhan Gedung Capitol Dipenjara 41 Bulan
Pejabat keamanan mengaitkan peningkatan ancaman itu sebagian berkaitan dengan "lingkungan politik yang lebih getir dan partisan, dan masalah-masalah sosial yang membuat publik marah seperti soal ideologi dan identitas."
Seperti biasa, masalahnya tetap soal memilah-milah anyata seruan yang marah versus ancaman yang sebenarnya, kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa "mayoritas" ancaman tidak "mewakili risiko kekerasan nyata."
Menurutnya, sebagian besar ancaman ditujukan kepada anggota parlemen tertentu, bukan kompleks itu Gedung Capitol secara khusus.
Kondisi itu, kata dia, menunjukkan bahwa apa yang membuat 6 Januari 2021 unik adalah saat itu ada tindakan legislatif khusus yang dilakukan Kongres sebagai badan pemerintahan, yang berusaha diganggu oleh para perusuh.
Kegiatan politik itu (pengesahan pemilihan presiden AS) tidak terjadi minggu ini.
Baca juga: Laporan Setebal 128 Halaman Ungkap Fakta Terbaru Kerusuhan di Gedung Capitol
Pada Selasa (4/1/2022), seorang pria Alaska mengaku bersalah karena mengancam akan membunuh para senator AS di negara bagiannya. Sebanyak 17 pesan suara yang penuh kekerasan dan tidak senonoh selama periode lima bulan menjadi bukti atas kasus ini.