WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) telah berulangkali menjadi sasaran serangan.
Pada 1814, Gedung Capitol dibakar oleh tentara Inggris. Gedung ini juga menjadi target penembakan oleh nasionalis Puerto Rico pada 1954.
Awal tahun ini, Gedung Capitol diserbu oleh massa pendukung mantan Presiden AS Donald Trump.
Terbaru, seorang pria menabrak barikade dan membuat seorang polisi tewas pada Jumat (2/4/2021) di luar Gedung Capitol.
Melansir USA Today, berikut serangan-serangan yang terjadi di Gedung Capitol AS sepanjang 50 tahun terakhir.
Baca juga: Kronologi Serangan Gedung Capitol, Tersangka Tabrak Polisi dan Hantam Barikade
Sebuah bom yang ditanam di kamar kecil di sisi Sayap Senat Gedung Capitol meledak.
Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban jiwa atau cedera.
Terungkap, bom tersebut diledakkan oleh kelompok sayap kiri ekstrem, Weather Underground, untuk memprotes invasi yang didukung AS ke Laos.
Baca juga: Tersangka Penyerangan Gedung Capitol adalah Lone Wolf, Mengaku Pengikut Nation of Islam
Sebuah bom di bawah bangku di luar Sayap Senat Gedung Capitol meledak pada larut malam. Ledakan tersebut merusak pintu kantor Senator Robert Byrd dari West Virginia.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut dan kantor Robert Byrd dalam keadaan kosong ketika bom meledak.
Setelah diselidiki selama lima tahun, bom tersebut rupanya ditanam oleh kelompok Resistance Conspiracy dan enam pelaku berhasil ditangkap.
Kelompok ini kecewa dengan keterlibatan militer AS di Lebanon dan Grenada.
Baca juga: Serangan Terbaru Gedung Capitol AS, 2 Orang Tewas
Gedung Capitol diserang oleh pria bersenjata bernama Russell Weston. Weston berhasil menerobos pos pemeriksaan keamanan dan baku tembak dengan polisi.
Weston menembak Polisi Capitol Jacob J Chestnut dan John M Gibson. Gibson dan Chestnut kemudian tewas di rumah sakit.
Seorang turis juga dilaporkan terluka akibat insiden tersebut. Setelah itu, Weston masuk ke dalam gedung dan berhasil ditangkap polisi.
Baca juga: 2 Polisi Korban Kerusuhan Capitol Hill Gugat Trump, Minta Ganti Rugi Rp 1 Miliar