KOMPAS.com – Kasus Covid-19 global mendekati 250 juta pada Minggu (7/11/2021) ketika lonjakan dari varian Delta mereda serta perdagangan dan pariwisata yang lebih normal dilanjutkan.
Menurut analisis Reuters, rata-rata kasus harian secara global turun sekitar 36 persen selama tiga bulan terakhir. Namun, beberapa negara di Eropa timur mengalami rekor kasus harian.
Meski penyebaran Covid-19 telah melambat, virus corona masih menginfeksi 50 juta orang setiap 90 hari karena varian Delta yang sangat menular, analisis menunjukkan.
Baca juga: 60 Persen Orang Asia Selatan Memiliki Gen yang Lebih Berisiko Fatal terhadap Covid-19
Pakar kesehatan optimistis bahwa banyak negara melalui pandemi terburuk karena vaksin dan antibodi yang terbentuk dari penularan.
Namun, mereka memperingatkan bahwa cuaca yang lebih dingin dan liburan yang akan datang dapat meningkatkan kasus Covid-19.
Seorang ahli epidemiologi sekaligus salah satu petinggi WHO, Maria Van Kerkhove, merasa bahwa sekarang hingga akhir 2022 adalah titik pengendalian Covid-19.
“Di mana kita dapat secara signifikan mengurangi gejala parah dan kematian,” kata Van Kerkhove kepada Reuters.
Baca juga: Di Tengah Gelombang Ke-6 Covid-19, Singapura Jadi Tuan Rumah Pertemuan Elite Dunia
Selain vaksinasi yang semakin gencar, kini para dokter juga memiliki metode perawatan yang semakin baik.
Pada Kamis (4/11/2021), Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui pil Covid yang disebut molnupiravir, dikembangkan bersama oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.
Studi menunjukkan, pil Covid molnupiravir ini dapat digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 yang menderita gejala ringan hingga sedang.
Di sisi lain, kasus Covid-19 harian masih meningkat di 55 dari 240 negara di dunia. Rusia, Ukraina, dan Yunani mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 harian.
Baca juga: Indonesia Masih Peringkat Pertama di Asia Tenggara dalam Indeks Pemulihan Covid-19
Eropa Timur adalah wilayah dengan tingkat vaksinasi terendah di kawasan “Benua Biru”.
Lebih dari setengah dari semua infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia berasal dari negara-negara di Eropa, dengan satu juta infeksi baru setiap empat hari, menurut analisis.
Pekan ini, beberapa wilayah di Rusia berencana memberlakukan pembatasan tambahan atau memperpanjang penutupan tempat kerja untuk memerangi lonjakan kasus Covid-19.
Pasalnya, selain lonjakan kasus Covid-19, Rusia juga dibayangi tingginya angka kematian akibat virus corona.
Baca juga: Covid-19 di Eropa Memburuk, Pasien di RS Naik 2 Kali Lipat dalam Seminggu
Menurut Our World in Data, lebih dari setengah populasi dunia belum menerima satu dosis vaksin Covid-19.
Sementara itu, kurang dari 5 persen orang di negara berpenghasilan rendah telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona.
WHO dan kelompok bantuan lainnya bulan lalu mengimbau G20 untuk lebih memperhatikan negara-negara miskin.
"Ketidaksetaraan vaksin tetap menjadi penghalang terbesar untuk mencapai target cakupan kami," kata Asisten Direktur Pan American Health Organization (PAHO) Jarbas Barbosa.
Baca juga: Pil Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harganya Mendekati Pil Molnupiravir Merck
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.